“Beramal, Berbakti dan Berilmu”
PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia) sebagai organisasi kemasyarakatan tunanetra Indonesia didirikan pada tanggal 26 januari 1966 di Solo Jawa Tengah, selalu berupaya untuk dapat melindungi dan memperjuangkan kepentingan, kemajuan dan kesejahteraan tunanetra Indonesia, termasuk PERTUNI yang ada di wilayah Sulawesi –Selatan.
Sebagai organisasi yang beranggotakan tunanetra, dimana kehadirannya ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang relatif majemuk sehingga tak sedikit pula menimbulkan visi dan persepsi yang antagonis, maka tunanetra dituntut untuk selalu membuka diri dan meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Walaupun ada yang beranggapan upaya-upaya yang dilakukan dalam hal peningkatan sumber daya tunanetra adalah pekerjaan sia-sia dan tidak memberi dampak yang berarti bagi proses perkembangan pembangunan.
Ditengah-tengah pandangan tersebut, tentunya tidak menjadikan tunanetra semakin terpuruk, malah semakin memotifasi untuk tetap maju dan berkeyakinan bahwa perjuangan demi kecerdasan kehidupan, kesejahteraan dan nasib kaum tunanetra pada hakekatnya adalah kewajiban dan tanggung jawab masing-masing tunanetra. Sehingga dikemudian hari tunanetra bisa akses dan eksis dimanapum mereka berada, tanpa harus bantuan orang lain.
Dari hal tersebut diatas, sebagai organisasi kecacatan terbesar di Sulawesi-Selatan PERTUNI melakukan berbagai upaya dengan mengadakan berbagai kegiatan-kegiatan untuk memajukan dan meningkatkan sumber daya kaum tunanetra. Dari tahun 1990 PERTUNI telah berkembang pesat berkat perjuangan stake holders penyandang cacat tunanetra yang tiada henti-hentinya melakukan advokasi berbagai bidang.
Salah satu kemajuan yang sangat signifikan adalah perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Walau dengan visual yang terbatas , bukan berarti warga PERTUNI tidak mengikuti perkembangan informasi yang terjadi disekelilingnya. Komunitas tunanetra sekarang bisa bersaing dan disandingkan dengan orang awas dalam ahli tehknologi. Tunanetra bisa dengan mandiri mengoperasikan komputer, membaca buku-buku, literatur dan mencari informasi di internet dan lain-lain berkat adanya program JAWS (program komputer bicara)
Hal ini sangat membanggakan dan menjadi salah satu tujuan dari program PERTUNI. Namun disisi lain, komunitas tunanetra adalah mahluk sosial yang tidak bisa lepas dengan orang-orang di sekitarnya dan masih banyak hal yang harus diperjuangkan serta di advokasi. Untuk itu PERTUNI semenjak menginjakkan kaki di bumi Angin Mamiri ini selalu menggalang kemitraaan dengan orang awas yang punya visi dan misi yang sama. PERTUNI menyadari apa yang diperjuangkan selama ini tidak lepas dari perjuangan seorang mitra bakti yang setiap saat selalu mendarma baktikan tenaga, pikiran serta ilmunya untuk sharing demi kemajuan bersama.
PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia) sebagai organisasi kemasyarakatan tunanetra Indonesia didirikan pada tanggal 26 januari 1966 di Solo Jawa Tengah, selalu berupaya untuk dapat melindungi dan memperjuangkan kepentingan, kemajuan dan kesejahteraan tunanetra Indonesia, termasuk PERTUNI yang ada di wilayah Sulawesi –Selatan.
Sebagai organisasi yang beranggotakan tunanetra, dimana kehadirannya ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang relatif majemuk sehingga tak sedikit pula menimbulkan visi dan persepsi yang antagonis, maka tunanetra dituntut untuk selalu membuka diri dan meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Walaupun ada yang beranggapan upaya-upaya yang dilakukan dalam hal peningkatan sumber daya tunanetra adalah pekerjaan sia-sia dan tidak memberi dampak yang berarti bagi proses perkembangan pembangunan.
Ditengah-tengah pandangan tersebut, tentunya tidak menjadikan tunanetra semakin terpuruk, malah semakin memotifasi untuk tetap maju dan berkeyakinan bahwa perjuangan demi kecerdasan kehidupan, kesejahteraan dan nasib kaum tunanetra pada hakekatnya adalah kewajiban dan tanggung jawab masing-masing tunanetra. Sehingga dikemudian hari tunanetra bisa akses dan eksis dimanapum mereka berada, tanpa harus bantuan orang lain.
Dari hal tersebut diatas, sebagai organisasi kecacatan terbesar di Sulawesi-Selatan PERTUNI melakukan berbagai upaya dengan mengadakan berbagai kegiatan-kegiatan untuk memajukan dan meningkatkan sumber daya kaum tunanetra. Dari tahun 1990 PERTUNI telah berkembang pesat berkat perjuangan stake holders penyandang cacat tunanetra yang tiada henti-hentinya melakukan advokasi berbagai bidang.
Salah satu kemajuan yang sangat signifikan adalah perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Walau dengan visual yang terbatas , bukan berarti warga PERTUNI tidak mengikuti perkembangan informasi yang terjadi disekelilingnya. Komunitas tunanetra sekarang bisa bersaing dan disandingkan dengan orang awas dalam ahli tehknologi. Tunanetra bisa dengan mandiri mengoperasikan komputer, membaca buku-buku, literatur dan mencari informasi di internet dan lain-lain berkat adanya program JAWS (program komputer bicara)
Hal ini sangat membanggakan dan menjadi salah satu tujuan dari program PERTUNI. Namun disisi lain, komunitas tunanetra adalah mahluk sosial yang tidak bisa lepas dengan orang-orang di sekitarnya dan masih banyak hal yang harus diperjuangkan serta di advokasi. Untuk itu PERTUNI semenjak menginjakkan kaki di bumi Angin Mamiri ini selalu menggalang kemitraaan dengan orang awas yang punya visi dan misi yang sama. PERTUNI menyadari apa yang diperjuangkan selama ini tidak lepas dari perjuangan seorang mitra bakti yang setiap saat selalu mendarma baktikan tenaga, pikiran serta ilmunya untuk sharing demi kemajuan bersama.
Apa itu Barisan Mitra Pertuni Sul-Sel (BAMPER XII)
Untuk mencapai suatu tujuan dan meraih hasil suatu perjuangan perlu kekuatan yang solid untuk itu pelibatan para mitra memiliki signifikan yang tinggi sehingga dipandang perlu adanya satu unit formal yang bersifat koordinatif dan konsolidatif untuk menggalang,menghimpun dan menintegrasikan para mitra untuk secara unikatif berkolaborasi dan berelaborasi dengan DPD PERTUNI SUL – SEL dalam perjuangan ,upaya dan usaha untuk memartabatkan tunanetra dan mengaktualisasikan program – program DPD PERTUNI SUL-SEL.
BAMPER XII merupakan gabungan dari orang perorang yang mendarma baktikan tenaga, pikiran serta waktunya untuk melakukan kegiatan sosial. Mitra PERTUNI adalah orang perorangan dengan sukarela serta keihklasanya mendarma baktikan tenaga, pikiran serta waktunya untuk maju dan berkembang bersama-sama dengan warga PERTUNI.
Siapa saja yang berhak menjadi Anggota BAMPER XII dan persyaratan yang dibutuhkan:
Siapa saja boleh menjadi anggota BAMPER XII. Entah dia itu dari kalangan siswa, mahasiswa, pekerja kantoran ,tenaga profesional, tenaga medis, pedagang, dan lain-lain.
untuk menjadi anggota BAMPER XII tidak memiliki persyaratan khusus,yang dikedepankan adalah meraka yang ingin beramal dengan memberikan perjuangan yang bertujuan untuk tercapainya visi dan misi PERTUNI dan mempunyai kemauan untuk maju bersama warga PERTUNI.
Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan seorang Mitra :
Dalam melakukan aktifitasnya seorang mitra melakukan kegiatan seperti
1. Melakukan pendampingan terhadap tunanetra bila diperlukan
2. Sebagai tenaga raider (Tenaga Pembaca)
3. Membantu dalam hal administrasi, advokasi
4. Melakukan kegiatan-kegiatan sosial dikalangan mitra,masyarakat dan warga PERTUNI