Rama Aurora seorangremaja Indonesia pembuat musik game yang cukup terkenal. Anggota Divinekids yang hebat inimembuat musik untuk Final Fantasy VII. Lebih dari itu dia adalah tunanetra yang pantang menyerah danSANGAT BERBAKAT!Namanya Eko Ramaditya Adikara biasa dipanggil Rama, pemuda yang lahir pada 3 Februari 1981adalah seorangpenyandang Tuna Netra. Lalu, bagaimana seorang Eko Ramaditya Adikara (tunanetra) dapat berinteraksi dengankomputer yang notabene membutuhkan penglihatan untuk dapat mengoperasikannya? Simak pengalamannya lewatartikel dibawah ini!Rama sudah mendengar dan mengetahui nama komputer sejak kecil. Pada saat itu pengertian Rama akan komputermasih bias antara mesin game, mesin hitung, dan mesin untuk menulis surat.
Entah mengapa, kemudian ia begitutertarik berdekatan dengan benda yang satu itu. Barangkali karena imajinasinya yang saat itu senang menonton filmkartun futuristik yang mengetengahkan komputer di dalam ceritanya, atau karena tetangganya pada saat itu memilikiAtari Street, sebuah komputer, juga berfungsi sebagai mesin game yang dirilis oleh Atari (1986). Jadi, ketika ditanya saatitu (5 tahun), apa cita-cita Rama, maka dengan lantangnya ia menjawab "Ingin jadi ahli kompyuter!" (ejaan Rama yang ialafalkan).Pengertian Rama akan komputer semakin luas ketika ia mulai sekolah di SLB (SD), dan setiap minggu sehabis pulangdari asrama, Rama diajak ayahnya ke kantornya. Di situlah Rama diperkenalkan dengan komputer platform DOS (DiskOperating System) dan beberapa komputer Amiga yang saat itu (1989) boleh dibilang populer. Disinilah ia mengenalgame-game komputer berbasis DOS yang cukup legendaris, seperti Digger, Pac-Man, Othello, atau Double Dragon danGhostbuster yang sudah multi-disket. Rama juga mulai mengenal nama-nama aplikasi pengolah kata dan data sepertiLotus 123, WordStar, Dbase, dan beberapa bahasa pemrograman, meskipun pada saat itu hanya mengenal nama tanpatahu banyak mengenai fungsinya (lebih tertarik pada game). Pada tahun 1994, Rama bergabung dengan Yayasan MitraNetra yang berkiprah di bidang pengembangan potensi diri dan pendidikan tunanetra. Di situlah ia mengenal adanyakomputer bicara, yaitu seperangkat komputer biasa yang diperlengkapi dengan peralatan khusus yang membuatnyadapat mengeluarkan suara. Cara kerjanya; perangkat keras dan perangkat lunak khusus yang terpasang di komputertersebut mengkonversi/menterjemahkan teks atau obyek yang muncul di layar monitor dalam bentuk suara. Jadi, semisalkita mengetikkan perintah CD\WINDOWS maka akan terdengar suara "si di backslash windows" (artikulasi bahasaInggris yang ditulis dalam bahasa Indonesia). Sayangnya, aplikasi untuk komputer bicara itu harganya masih terlalumahal dan tidak dapat dimiliki secara individu. Oleh karenanya, ia sering memanfaatkan komputer yang ada di MitraNetra untuk mempelajari DOS dan beberapa aplikasi dasar pengolah kata dan data seperti WordStar, WordPerfect,Lotus 123, Dbase, dan sejumlah aplikasi lain. Dalam perkembangannya, Rama banyak menggunakan aplikasi pengolahkata dikarenakan ia sangat menyenangi tulis-menulis. Pada tahun 1996, salah seorang mahasiswi yang sedangmengadakan penelitian di asramanya (namanya Silvia) merasa kagum saat melihat Rama yang membukukan bukuharian dalam format dokumen WordStar. Setelah lulus dan bekerja sebagai sekretaris, secara pribadi Silvia mengajariRama berbagai teknik penguasaan keyboard, termasuk shortcut dan teknik mengetik 10 jari. Dalam jangka waktu kurangdari 2 bulan, Rama telah berhasil menguasai teknik mengetik 10 jari dengan lancar. Hingga saat ini, ilmu yangdiwariskan Silvia telah berhasil membuat Rama mengetik sebanyak 60 kata (Indonesia/Inggris) dalam waktu 1 menit. Tahun 1998 adalah tahun dimana Rama berkenalan dengan sistem operasi buatan Microsoft, Windows. Ramamempelajari Windows 95, setelah akhirnya memiliki komputer sendiri yang berbasis Windows 98. Pada saat itu, iamengetahui bahwa komputer bicara pun dapat diwujudkan dengan teknologi sekarang, dan tak perlu membeli perangkatkhusus. Cukup memasang soundcard dan speaker pada komputer, lalu memasang software pembaca layar (screenreader) yang fungsinya sama seperti yang telah dijelaskan di atas. Produk pembaca layar yang sangat populer dan jugaRama gunakan hingga saat ini adalah JAWS (Job Access With Speech). Keterangan lebih lanjut dapat langsung dilihatdi situs officialnya di:http://www.freedomscientific.comLewat aplikasi JAWS inilah Rama semakin memperluas pengetahuannya di bidang komputer. Hingga saat ini, ia dapatmengoperasikan berbagai pengolah kata, pengolah data, spreadsheet, aplikasi pembuat musik, multimedia, messenger,bahkan berselancar di internet dan mendesain situs sendiri. Rama juga dapat bercakap-cakap via messenger, burnCD/DVD, melakukan konversi audio/video, dan belajar beberapa bahasa pemrograman seperti Visual Basic dan VisualC++. Berikut ini aplikasi-aplikasi yang sering ia gunakanAplikasi kerja:- Microsoft Office- OpenOffice
SELAMAT BERKUNJUNG,BERGABUNG MENJALIN IKATAN KEMITRAAN
Jalinan Kemitraan digalang oleh rasa simpati yang menggerakkan diri tuk berbuat "satu" namun memberi "seribu satu" makna,bagi eksistensi organisasi dan menciptakan karsa bagi mereka [Tunanetra]menghilangkan sikap stereotype,diskriminatif dan antipati sehingga mereka dapat eksis dalam kehidupan menuju penyetaraan [Berbuat Untuk Tunanetra,Berbuat Untuk Semua] Bagi sahabat yang ingin berbagi dan mendukung Program Kami,Kampanyekan Blog ini dengan mengcopy Banner Komunitas Peduli Tunanetra.Klik DisiniBuat Para Sahabat Pengunjung ,Blogger,Anggota KAPTEN MITRA,dan Anggota BAMPER XII,kami tunggu masukan dan sarannya yah, demi membangun organisasi kami dan terkhusus kepada para penyandang cacat khususnya Tunanetra.
Kami merekomendasikan Anda untuk mempergunakan Mozilla FireFox Web Development & Hosting
Sabtu, Maret 08, 2008
Pembuat Musik Game Lokal yang Tuna Netra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kata Mereka
Ketua DPD PERTUNI SULSEL
Hamzah M.Yamin
Dengan adanya website ini, memberikan warna tersendiri mengenai penyandang cacat, terkhusus tunanetra, media website menjadi salah satu bentuk sosialisasi yang sangat bagus dengan jangkauan internasional,sehingga upaya mempublikasikan sahabat tunanetra dapat terjangkau secara menyeluruh. Aksi yang dilakukan BAMPER XII sebagai organisasi volunter / mitra PERTUNI sangat membantu kinerja DPD PERTUNI SULSEL dan penyandang tunanetra khususnya, teruslah memberikan satu kebaikan kepada mereka yang membutuhkan |