Acara bertajuk "Menyimak Cerita, Memihak Kemanusiaan" ini merupakan acara bersama Kedutaan Swiss, Yayasan Mitra Netra, Voice of Human Rights News Center, Perkumpulan Seni Indonesia, dan Goethe Institut. Acara ini merupakan terobosan dan pemaknaan baru media kesenian dalam hal kepedulian pada kelompok masyarakat yang dianggap "cacat" dan kerap tersingkirkan di hampir semua tatanan kehidupan. Sejumlah acara menarik selama dua hari digelar di Goethe Institut. Ada peluncuran dan pembacaan story telling cerpen pemenang lomba cerpen HAM, ada penampilan band difabel Diferensia, ada pementasan grup teater tunanetra Meldict, ada lokakarya penulisan Braille, peluncuran ulang situs Voice of Human Rights News Center, dan yang paling "gila" adalah acara nonton film bareng tunanetra!Banyak orang akan mengira acara ini mengada-ada, tidak masuk akal, atau bahkan gila! Tunanetra kok nonton film? Apa yang mau ditonton kalau mata mereka tidak bisa melihat? Pertama-tama acara ini memang bertujuan memperjuangkan persamaan hak bagi kaum tunanetra sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dalam menikmati seni. Bukankah tiap orang juga mempunyai hak sama untuk bisa menikmati dan mengapresiasi berbagai bentuk kesenian? Mereka yang tunanetra pasti memiliki kerinduan menonton film yang sempat mereka tonton sebelum kebutaan menyergap mata. Dan bagi yang mengalami kebutaan sejak lahir pasti juga membutuhkan seni dan hiburan untuk mengasah dan mempertajam kehalusan budi pekerti. Tapi bagaimana mereka bisa "menonton" film? Mendengarkan musik jelas bisa dinikmati tunanetra. Ide ini mungkin "gila", tapi bukan berarti tidak mungkin. Konsep sederhana yang akan dilakukan adalah mengisi adegan-adegan tanpa dialog dengan narasi yang ditulis oleh script writer dan membiarkan adegan-adegan lain muncul apa adanya. Unsur-unsur lain dalam sebuah film, terutama musik dan sound atmosphere lainnya akan menjadi modal utama bagi para tunanetra untuk "menonton" film. Dua film yang terpilih untuk ditonton adalah Ketika karya Dedy Mizwar dan Rindu Kami Padamu karya Garin Nugroho. Irwan Dwi Kustanto, Wakil Direktur Yayasan Mitra Netra, mengatakan bisa menikmati film 80 persen lebih banyak setelah film dimodifikasi dibandingkan film aslinya sebelum dimodifikasi. Irwan yang menjadi tunanetra sejak usia sekitar sembilan tahun menganggap terobosan ini sungguh bermanfaat bagi orang-orang tunanetra. Jadi, seperti kata pepatah, sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini selama kita mau berusaha secara sungguh-sungguh. Semuanya kemudian terpulang pada diri kita masing-masing. Kalau kita memang peduli dan mau berbuat sesuatu untuk kemanusiaan, maka hanya dengan menyimak cerita-cerita kehidupan di sekeliling kita saja pun, kita sudah melakukan satu langkah untuk memihak kemanusiaan
SELAMAT BERKUNJUNG,BERGABUNG MENJALIN IKATAN KEMITRAAN
Jalinan Kemitraan digalang oleh rasa simpati yang menggerakkan diri tuk berbuat "satu" namun memberi "seribu satu" makna,bagi eksistensi organisasi dan menciptakan karsa bagi mereka [Tunanetra]menghilangkan sikap stereotype,diskriminatif dan antipati sehingga mereka dapat eksis dalam kehidupan menuju penyetaraan [Berbuat Untuk Tunanetra,Berbuat Untuk Semua] Bagi sahabat yang ingin berbagi dan mendukung Program Kami,Kampanyekan Blog ini dengan mengcopy Banner Komunitas Peduli Tunanetra.Klik DisiniBuat Para Sahabat Pengunjung ,Blogger,Anggota KAPTEN MITRA,dan Anggota BAMPER XII,kami tunggu masukan dan sarannya yah, demi membangun organisasi kami dan terkhusus kepada para penyandang cacat khususnya Tunanetra.
Kami merekomendasikan Anda untuk mempergunakan Mozilla FireFox Web Development & Hosting
Rabu, Maret 05, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kata Mereka
Ketua DPD PERTUNI SULSEL
Hamzah M.Yamin
Dengan adanya website ini, memberikan warna tersendiri mengenai penyandang cacat, terkhusus tunanetra, media website menjadi salah satu bentuk sosialisasi yang sangat bagus dengan jangkauan internasional,sehingga upaya mempublikasikan sahabat tunanetra dapat terjangkau secara menyeluruh. Aksi yang dilakukan BAMPER XII sebagai organisasi volunter / mitra PERTUNI sangat membantu kinerja DPD PERTUNI SULSEL dan penyandang tunanetra khususnya, teruslah memberikan satu kebaikan kepada mereka yang membutuhkan |