SELAMAT BERKUNJUNG,BERGABUNG MENJALIN IKATAN KEMITRAAN

Jalinan Kemitraan digalang oleh rasa simpati yang menggerakkan diri tuk berbuat "satu" namun memberi "seribu satu" makna,bagi eksistensi organisasi dan menciptakan karsa bagi mereka [Tunanetra]menghilangkan sikap stereotype,diskriminatif dan antipati sehingga mereka dapat eksis dalam kehidupan menuju penyetaraan [Berbuat Untuk Tunanetra,Berbuat Untuk Semua] Bagi sahabat yang ingin berbagi dan mendukung Program Kami,Kampanyekan Blog ini dengan mengcopy Banner Komunitas Peduli Tunanetra.Klik Disini
Buat Para Sahabat Pengunjung ,Blogger,Anggota KAPTEN MITRA,dan Anggota BAMPER XII,kami tunggu masukan dan sarannya yah, demi membangun organisasi kami dan terkhusus kepada para penyandang cacat khususnya Tunanetra.
Kami merekomendasikan Anda untuk mempergunakan Mozilla FireFox Web Development & Hosting

Rabu, Maret 05, 2008

Buta itu Cinta !

Contributed by Swastioko Budhi Suryanto
Monday, 11 December 2006

"Terima kasih Tuhan!" itulah ucapan pertama saya tiap pagi, setelah saya bangun tidur. Karena begitu saya membuka mata saya tiap hari, saya bisa melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan itu, taman yang hijau, bunga yang warna-warni,langit yang biru.
Ini bagi saya merupakan berkat yang sangat indah, karena kita bisa menikmati karunia melihat ini semuanya, apakah Anda bisa membayangkan bagaimana kalau kita dilahirkan dalam keadaan buta ?. Hidup kita dalam kegelapan terus-menerus ?. Jangankan gelap terus menerus, lampu mati satu jam saja kita sudah bingung !. Ada seorang mahasiswa yang ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi orang buta ?. Kesulitan apa saja yang harus dihadapi oleh mereka yang tidak bisa melihat ?. Untuk itu ia mencoba melakukan eksperimen, dimana ia menutup matanya selama tiga bulan.

Hal pertama yang ia rasakan ialah kehilangan kemandiriannya, jangankan untuk jalan keluar, untuk mengambil pakaian saja tidak bisa. Disitulah ia baru bisa merasakan betapa menderitanya seseorang yang tidak bisa melihat. Pada saat
akhir eksperimen, setelah ia bisa membuka mata dan melihatnya kembali, ucapan pertama yang ia ucapkan ialah : "Terima kasih Tuhan, bahwa Tuhan telah memberikan kepada saya kesempatan untuk bisa melihat semua ciptaan Tuhan !". Disisi lain ia telah bisa mendapatkan hikmah untuk bisa menilai sesuatu bukan hanya dari kulit luarnya saja,bukan dari bungkus atau mereknya saja. Apakah penting merk pakaian seperti Aigner, Boss, Christian Dior ?. Apakah penting mobil bergengsi seperti BMW, Mercedes ?. Apakah penting kosmetik pemoles wajah ?. Apakah penting untuk menilai seseorang dari warna kulit ?. Apakah penting menilai seseorang hanya dari wajah apakah ia bermata sipit, atau bermata biru ataukah ia botak ?. Apakah penting penampilan wajah maupun paras cantik ?. Apakah penting rumah dan kebun yang indah ?. Apakah penting untuk tinggal di daerah permukiman elit ?. Untuk orang tunanetra semua ini sudah tidak mempunyai daya tarik lagi, ia tidak membutuhkan semuanya ini !. Ia tidak akan tergoda lagi oleh segala macam merek dan segala macam barang yang indah-indah, sebab semuanya itu tidaklah penting bagi dia !. Ia tidak lagi tertarik dari segi dekorasi atau bentuknya makanan, melainkan rasanya itu jauh lebih penting daripada dekorasinya. Ia tidak tertarik dan tidak membutuhkan penampilan luar !. Maka dari itu saya yakin hidup kita akan jauh jauh lebih murah kalau mulai besok kita belanja atau membeli sesuatu tidak berdasarkan bungkus, maupun penampilan luarnya !. Dan sayapun yakin kita akan mendapatkan lebih banyak kawan, kalau kita tidak menilai seseorang hanya dari segi bungkus dan penampilannya saja !. Ketika si Pulan dilahirkan ia masih bisa melihat sampai dengan usia 8 tahun, tetapi karena kena penyakit akhirnya ia menjadi buta total dan tidak bisa melihat lagi. Tentu Anda bisa membayangkan bagaimana perasaannya si Pulan kalau dengan seketika dunianya menjadi gelap gulita, seakan-akan layar tabir kehidupannya
ditutup, sehingga ia tidak bisa melihat dan menikmati lagi keindahan alam ini. Ia menjalani sisa kehidupannya sebagai seorang tuna netra. Walaupun demikian ia merasa beruntung, karena telah bisa mendapatkan pasangan hidup, seorang wanita yang tidak buta tetapi bersedia untuk dijadikan istrinya. Kenapa wanita ini memilih seorang tuna netra sebagai calon suami ?. Karena wajah wanita itu sendiri telah rusak kebakar, sehingga ia tidak bisa mendapatkan seorang suami. Jangankan untuk mendapatkan jodoh, pergi keluar rumahpun ia sering sekali menjadi bahan ejekan dan tertawaan orang, bahkan anak kakaknya sendiri yang masih kecil merasa takut melihat wajahnya. Oleh sebab itulah ia mencari seorang suami yang tidak menilai dia dari segi wajahnya, ia mencari suami yang bisa mengasihi dia bukan berdasarkan dari segi penampilan luarnya. Mereka berdua bisa hidup bahagia dengan penuh keharmonisan dan kasih sayang bahkan mereka telah dikaruniakan dua orang anak sehat. Pada suatu hari si Pulan pulang dengan perasaan riang gembira : "Mam, aku punya satu surprise yang sangat menyenangkan ?" kata si Pulan. "Aku akan bisa melihat lagi,masa gelap hidup saya akan berakhir !" ucap si Pulan kembali. Bagi si Pulan ini merupakan hadiah yang terindah dan terbesar yang Tuhan akan berikan selama hidupnya. Maklumlah karena hal inilah yang ia impi-impikan dan yang ia dambakan di dalam kehidupannya. Tiap hari si Pulan berdoa berkali-kali kepada Tuhan, dan memohon agar sekali saja di dalam hidupnya, walaupun hanya untuk beberapa detik sekalipun juga, untuk bisa melihat wajah istri dan anak-anaknya yang tercinta. Rupanya Tuhan telah mengabulkan doanya dimana dalam waktu yang dekat ini ia akan bisa melihat lagi seperti sediakala. Seorang Dr. ahli mata dari Jerman telah menyatakan kesediaannya untuk mengoperasi si Pulan, sehingga akhirnya ia bisa melihat lagi. Berdasarkan hasil pemeriksaannya ia menyatakan bahwa ia yakin bisa menolong si Pulan sehingga ia bisa melihat lagi. Dan minggu yang akan datang ia sudah bisa di operasi. Apakah Anda bisa membayangkan, bagaimana perasaan si Pulan setelah 22 tahun buta, akhirnya ia akan bisa melihat lagi ?. Ia akan bisa melihat kembali semua keindahan alam yang pernah ia lihat sebelumnya selama 8 tahun, bagaimana hijaunya rumput itu, bagaimana birunya langit. Ia akan bisa melihat dan menikmati lagi isi dunia ini dengan segala macam warna yang indah-indah, tetapi yang lebih penting dari segala-segalanya ialah ia akan bisa melihat wajah istri dan anak-
anaknya yang terkasih, yang belum pernah ia lihat selama hidupnya. Apakah surprise ini menyenangkan istrinya ?.
Disatu pihak ia merasa senang kalau suaminya bisa melihat kembali, tetapi dilain pihak ia merasa sangat takut sekali. Ia merasa takut, apakah kehidupan kekeluargaan mereka akan bisa tetap berjalan seperti sediakala dengan penuh kasih dan keharmonisan ?. Ia takut perkawinannya akan menjadi kandas, ia takut rumah tangganya akan menjadi hancur. Ia merasa takut, bagaimana kalau suaminya nanti melihat wajahnya yang buruk dan sudah rusak ini. Ia merasa takut suaminya tidak akan bisa dan mau mengasihinya lagi, bahkan ia takut di tinggal oleh suaminya karena penampilan luarnya yang buruk dan rusak terbakar. Bahkan ia berdoa kepada Tuhan memohon pengampunan dosa karena ia merasa bersalah, sebab ia tidak mampu berbagi rasa dan bisa turut merasakan perasaan gembira bersama suaminya.
Ia merasa perasaan egoisnya terlalu besar, karena ia terlalu mengasihi suaminya. Perasaan gembira bahwa suaminya akan bisa melihat kembali, telah di tutup oleh rasa takut tak terhingga. Apakah salah kalau ia sangat mengasihi suaminya ?. Apakah salah kalau ia merasa takut ditinggal oleh suaminya ?. Walaupun demikian ia tidak mau

Postingan Terkait Lainnya :


Widget by BAMPERXII.Co.cc

Your cOmment"s Here! Hover Your cUrsOr to leave a cOmment.

Kata Mereka

Ketua DPD PERTUNI SULSEL Hamzah M.Yamin
Dengan adanya website ini, memberikan warna tersendiri mengenai penyandang cacat, terkhusus tunanetra, media website menjadi salah satu bentuk sosialisasi yang sangat bagus dengan jangkauan internasional,sehingga upaya mempublikasikan sahabat tunanetra dapat terjangkau secara menyeluruh. Aksi yang dilakukan BAMPER XII sebagai organisasi volunter / mitra PERTUNI sangat membantu kinerja DPD PERTUNI SULSEL dan penyandang tunanetra khususnya, teruslah memberikan satu kebaikan kepada mereka yang membutuhkan