Maia dan Maychan berkunjung ke YAPTI pada tanggal 13 Maret 2008, dalam rangka baksos yang diselenggarakan oleh PT.Sido Muncul bersama warga tunanetra.
Sumbangan yang diberikan oleh PT.Sido Muncul yang diserahkan langsung oleh Bapak Irwan selaku pimpinan, senilai 50 juta rupiah,diserahkan kepada Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia ,YUKARTUNI, YPKCNI,Yayasan Fajar Kemanusiaan dan YAPAL.
Selanjutnya......
SELAMAT BERKUNJUNG,BERGABUNG MENJALIN IKATAN KEMITRAAN
Jalinan Kemitraan digalang oleh rasa simpati yang menggerakkan diri tuk berbuat "satu" namun memberi "seribu satu" makna,bagi eksistensi organisasi dan menciptakan karsa bagi mereka [Tunanetra]menghilangkan sikap stereotype,diskriminatif dan antipati sehingga mereka dapat eksis dalam kehidupan menuju penyetaraan [Berbuat Untuk Tunanetra,Berbuat Untuk Semua] Bagi sahabat yang ingin berbagi dan mendukung Program Kami,Kampanyekan Blog ini dengan mengcopy Banner Komunitas Peduli Tunanetra.Klik DisiniBuat Para Sahabat Pengunjung ,Blogger,Anggota KAPTEN MITRA,dan Anggota BAMPER XII,kami tunggu masukan dan sarannya yah, demi membangun organisasi kami dan terkhusus kepada para penyandang cacat khususnya Tunanetra.
Kami merekomendasikan Anda untuk mempergunakan Mozilla FireFox Web Development & Hosting
Minggu, Maret 16, 2008
Maia,Maychan dan Penyandang berkebutuhan khusus
Sabtu, Maret 08, 2008
Si Mata dan Si Hati
Oleh : praditya
Guide: Karena banyak yang bilang tulisan kali ini berat, jadinya saya beri petunjuk buwat memahami tulisan ini. Tulisan ini menggunakan beberapa analogi, jadi sembari membaca silakan pikirkan baik-baik fakta realita yang ada. Dan tentu saja, bacalah tidak hanya dengan menggunakan mata, tapi juga mata hati. Huhuhu…
Seorang yang buta hari itu datang menghampiri, sementara si pemilik mata balik mengamati. Si Mata pun tak henti-hentinya ‘menelanjangi’ kejelekan si buta.
“Ah… Aku lebih baik dari dia,”
Si mata pun masih saja berkoar. Aku berupa bola mata indah, yang binarnya mampu membuat takjub para pemerhatiku. Aku mampu melihat dunia, warna-warninya, dan kan kuwarnai dunia ini. Mata memang panglima diri! Dan dengan aku tentu saja banyak yang bisa melihat kertas jawaban teman-teman pada saat ujian. Huhuhu…
Si mata kembali menatap tajam si buta. Seakan dengan pongahnya dia berkata,
“Hai buta! Apa yang bisa kamu lakukan sementara kamu tidak memiliki mata indah nan memikat sepertiku ini?”
Si mata pun bertambah keangkuhannya karena ia tahu bahwa mata si buta tentu saja tidak akan bisa menjawab pertanyaannya. Ya… Si mata buta memang bisu!
Tapi, di luar sepengetahuan si mata, datang suara lembut nan elok menjawab pertanyaan angkuh si mata…
“Wahai mata yang binarmu menerangi dunia,”
“Hah, siapa itu? Dimana kamu?”
Aku adalah sesuatu yang dimiliki oleh si buta. Dan mungkin saja aku tidak kau miliki. Ohh… Si buta ini tidak seperti apa yang kau bayangkan. Ia hanya ‘menidurkan’ kedua matanya untuk sesaat saja. Sungguh bila kau tahu apa yang kan terpancar dari kedua mata ini bila ia mampu membukanya, pastilah kau kan merasa takjub dibuatnya.
“Hey… Siapa kamu? Ayo tunjukkan dirimu!”
Aku tidaklah seperti dirimu yang memiliki rupa elok nan indah. Aku hanyalah sifat yang bersemayam dalam tubuh si buta ini. Mungkin aku memang tidak mampu untuk melihat dunia layaknya dirimu. Dan aku juga tidak mampu untuk melihat ‘kecacatan’ seperti yang kau lakukan pada si buta ini. Sekali lagi, aku berbeda dengan dirimu wahai mata…
“Memang kamu seperti apa? Sudah sudah, gak usah basa-basi, tampakkan dirimu!”
Kamu terletak di luar tubuh, sedangkan aku berada dalam jiwa setiap orang yang berbudi. Sebab, bila aku berada di luar tubuh sepertimu, hanya ‘kecacatan’ dan kejelekan seseorang saja yang bisa kulihat. Sungguh, karena itu aku hanya ingin berada dalam jiwa si buta. Dan karena itu, aku memang tidak dapat melihat ‘kecacatan’ dan kejelekan orang lain, tapi aku mampu melihat kejelekan ku sendiri.
Tidak! Sekali lagi tidak! Tuhan tidak seangkuh dirimu walau mungkin ia menakdirkan si buta untuk ‘menidurkan’ kedua mata indah nya. Tuhan kuyakin juga tidak ingin menampakkan ‘kecacatan’ semu yang ada pada si buta. Tapi, Tuhan sepertinya memang ingin memperlihatkan kepada si buta, bahwa dunia tidaklah harus terlihat dan dirasakan. Bahkan si buta pun lebih mampu untuk merasakan dunia dibanding dirimu yang merasa mampu mewarnai dunia.
Aku juga tidak memerlukan cahaya terang yang pada akhirnya akan menembus retina yang akan menciptakan gambaran dunia selayaknya dirimu. Karena memang aku bisa menerangi si buta setiap saat dengan cahayaku sendiri. Namun sepertinya aku mampu untuk menggambarkan seseoarang seutuhnya.
“Ini terakhir kali pertanyaanku! Memang siapa dirimu?”
Aku biasa disebut banyak orang dengan… MATA HATI…
Kesimpulannya yang ngawur: Emang sepertinya bener lebih enak dipijet sama tukang pijet tunanetra bila dibandingkan dengan tukang pijet biasa. Karena dia memijat dengan menggunakan perasaan mata hatinya. Huhuhu…
Selanjutnya......
RUU Pemilu Perlu Pikirkan Penyandang Cacat
JAKARTA -- Berkaitan dengan Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum yang saat ini tengah dibahas DPR diminta dipikirkan upaya pemenuhan hak politik bagi penyandang cacat. Selama ini, pemilu yang telah berjalan dinilai cenderung tidak adil dan bersifat diskriminatif bagi pemilih dari kalangan penyandang cacat.
Usulan yang meminta agar RUU Pemilu ikut menampung kemudahan akses bagi penyandang cacat itu mengemuka dalam seminar dan lokakarya bertajuk "Pemilu Akses bagi Penyandang Cacat", di Hotel Indonesia, Jakarta, kemarin.
Ketua Himpunan Wanita Penyandang Cacat Indonesia Ariani A. Mun'im mengungkapkan, selama ini dalam menggunakan hak pilihnya, penyandang cacat tunanetra kerap didampingi panitia pemilihan. Ikut sertanya petugas itu, kata dia, menyebabkan asas bebas dan rahasia yang menjadi hak pemilih tidak lagi berlaku.
Di samping itu, menurut Ariani, yang juga Ketua Umum Pemilu Akses Penyandang Cacat ini, ikut hadirnya panitia pemilihan saat penyandang cacat tunanetra menggunakan hak pilihnya juga memperbesar peluang terjadinya rekayasa dan manipulasi suara.
Berdasarkan catatan Koran Tempo, kondisi serupa masih termuat dalam draf RUU Pemilu saat ini. Dalam Pasal 36 disebutkan, "Pemilih yang tidak dapat membaca dan/atau menulis, tunanetra, tunadaksa, atau halangan fisik lain dalam memberikan suaranya di tempat pemungutan suara dapat dibantu oleh petugas atas permintaan pemilih."
Mayoritas peserta semiloka yang juga penyandang cacat ini menghendaki kalaupun harus didampingi, mereka diberi hak untuk menentukan siapa yang layak mendampinginya. "Kalau didampingi petugas pemilihan yang kami tidak tahu bagaimana loyalitasnya dan ideologinya, bagaimana kami dapat yakin bahwa pilihan kami itu sudah sesuai," kata salah seorang peserta tunanetra.
Selain dialami penyandang cacat tunanetra, Ariani mengungkapkan, ketidakadilan juga dialami para penyandang kursi roda. Selama ini, kata dia, penyandang cacat ini sama sekali tidak dapat secara langsung menggunakan hak suaranya karena tidak tersedianya bilik suara yang memudahkan mereka mencoblos.
"Kondisi tersebut adalah sebagian perlakuan diskriminatif."
Aktivis dari Center for Electoral Reform Hadar Gumay, yang dalam kesempatan itu menjadi pembicara, sependapat dengan Ariani. Untuk hal yang bersifat teknis operasional, menurut dia, menjadi kewajiban Komisi Pemilihan Umum untuk mempersiapkannya.
Pandangan senada juga disampaikan Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno, yang dalam kesempatan itu bertindak sebagai pembicara kunci. Ia mengatakan, DPR dan KPU seharusnya menindaklanjuti usulan tersebut.
Apalagi, secara kuantitatif jumlah penyandang cacat cukup besar, yakni 10 persen dari jumlah penduduk yang ada.
oman sukmana
diterbitkan oleh :Koran tempo,Selasa, 8 Oktober 2002
Selanjutnya......
SAHARUDDIN, Komisioner HAM pertama dari kalangan tunanetra
Makassar--RRI-Online.
Berkompetisi dengan 300-an peserta yang sehat jasmani dan rohani untuk menjadi anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), bukan merupakan hal yang mudah bagi Saharuddin Daming, penyandang tunanetra, namun kenyataannya tim selektor di Senayan mencantumkan nama lelaki kelahiran Parepare 28 Mei 1968 itu.
"Ini merupakan fenomena yang sangat luar biasa bagi saya dan sangat saya syukuri," ujarnya.
Ia mengemukakan, tidak pernah menduga dapat melewati semua uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) secara mulus, dan hasilnya menjadi sejarah tersendiri baginya, maupun di lingkungan penyandang cacat, terutama kalangan tunanetra.
Untuk menjadi peserta yang akan ikut ujian sebagai anggota Komnas HAM, tidak serta merta tanpa bekal. Perjuangan meniti karir di bidang hukum telah dilaluinya dengan berbagai tantangan dan rintangan, termasuk ketika hendak masuk perguruan tinggi di Universitas Hasanuddin, dan akhirnya mampu meraih predikat master di bidang hukum dengan prestasi cumlaude.
"Agenda utama yang akan saya lakukan sebagai anggota Komnas HAM adalah menginvetarisir kasus-kasus krusial tentang pelanggaran HAM yang terjadi, khususnya diskriminasi dan pemarginalan hak-hak penyandang cacat di bidang hukum dan politik," ujar ayah dari dua orang putri ini.
Sebagai contoh, katanya, dalam dunia ketenagakerjaan, meskipun sudah ada ketentuan bahwa penyandang cacat juga berhak menjadi tenaga kerja dan mendapat upah sama seperti orang normal, namun dalam bursa kerja penyandang cacat selalu diabaikan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Umum Forum Advokasi Hukum Penyandang Cacat Sulsel ini berobsesi akan meratifikasi undang-undang atau aturan tentang penyandang cacat melalui penjalinan kemitraan dengan lembaga yang berkompeten.
Selanjutnya......
Pembuat Musik Game Lokal yang Tuna Netra
Rama Aurora seorangremaja Indonesia pembuat musik game yang cukup terkenal. Anggota Divinekids yang hebat inimembuat musik untuk Final Fantasy VII. Lebih dari itu dia adalah tunanetra yang pantang menyerah danSANGAT BERBAKAT!Namanya Eko Ramaditya Adikara biasa dipanggil Rama, pemuda yang lahir pada 3 Februari 1981adalah seorangpenyandang Tuna Netra. Lalu, bagaimana seorang Eko Ramaditya Adikara (tunanetra) dapat berinteraksi dengankomputer yang notabene membutuhkan penglihatan untuk dapat mengoperasikannya? Simak pengalamannya lewatartikel dibawah ini!Rama sudah mendengar dan mengetahui nama komputer sejak kecil. Pada saat itu pengertian Rama akan komputermasih bias antara mesin game, mesin hitung, dan mesin untuk menulis surat.
Entah mengapa, kemudian ia begitutertarik berdekatan dengan benda yang satu itu. Barangkali karena imajinasinya yang saat itu senang menonton filmkartun futuristik yang mengetengahkan komputer di dalam ceritanya, atau karena tetangganya pada saat itu memilikiAtari Street, sebuah komputer, juga berfungsi sebagai mesin game yang dirilis oleh Atari (1986). Jadi, ketika ditanya saatitu (5 tahun), apa cita-cita Rama, maka dengan lantangnya ia menjawab "Ingin jadi ahli kompyuter!" (ejaan Rama yang ialafalkan).Pengertian Rama akan komputer semakin luas ketika ia mulai sekolah di SLB (SD), dan setiap minggu sehabis pulangdari asrama, Rama diajak ayahnya ke kantornya. Di situlah Rama diperkenalkan dengan komputer platform DOS (DiskOperating System) dan beberapa komputer Amiga yang saat itu (1989) boleh dibilang populer. Disinilah ia mengenalgame-game komputer berbasis DOS yang cukup legendaris, seperti Digger, Pac-Man, Othello, atau Double Dragon danGhostbuster yang sudah multi-disket. Rama juga mulai mengenal nama-nama aplikasi pengolah kata dan data sepertiLotus 123, WordStar, Dbase, dan beberapa bahasa pemrograman, meskipun pada saat itu hanya mengenal nama tanpatahu banyak mengenai fungsinya (lebih tertarik pada game). Pada tahun 1994, Rama bergabung dengan Yayasan MitraNetra yang berkiprah di bidang pengembangan potensi diri dan pendidikan tunanetra. Di situlah ia mengenal adanyakomputer bicara, yaitu seperangkat komputer biasa yang diperlengkapi dengan peralatan khusus yang membuatnyadapat mengeluarkan suara. Cara kerjanya; perangkat keras dan perangkat lunak khusus yang terpasang di komputertersebut mengkonversi/menterjemahkan teks atau obyek yang muncul di layar monitor dalam bentuk suara. Jadi, semisalkita mengetikkan perintah CD\WINDOWS maka akan terdengar suara "si di backslash windows" (artikulasi bahasaInggris yang ditulis dalam bahasa Indonesia). Sayangnya, aplikasi untuk komputer bicara itu harganya masih terlalumahal dan tidak dapat dimiliki secara individu. Oleh karenanya, ia sering memanfaatkan komputer yang ada di MitraNetra untuk mempelajari DOS dan beberapa aplikasi dasar pengolah kata dan data seperti WordStar, WordPerfect,Lotus 123, Dbase, dan sejumlah aplikasi lain. Dalam perkembangannya, Rama banyak menggunakan aplikasi pengolahkata dikarenakan ia sangat menyenangi tulis-menulis. Pada tahun 1996, salah seorang mahasiswi yang sedangmengadakan penelitian di asramanya (namanya Silvia) merasa kagum saat melihat Rama yang membukukan bukuharian dalam format dokumen WordStar. Setelah lulus dan bekerja sebagai sekretaris, secara pribadi Silvia mengajariRama berbagai teknik penguasaan keyboard, termasuk shortcut dan teknik mengetik 10 jari. Dalam jangka waktu kurangdari 2 bulan, Rama telah berhasil menguasai teknik mengetik 10 jari dengan lancar. Hingga saat ini, ilmu yangdiwariskan Silvia telah berhasil membuat Rama mengetik sebanyak 60 kata (Indonesia/Inggris) dalam waktu 1 menit. Tahun 1998 adalah tahun dimana Rama berkenalan dengan sistem operasi buatan Microsoft, Windows. Ramamempelajari Windows 95, setelah akhirnya memiliki komputer sendiri yang berbasis Windows 98. Pada saat itu, iamengetahui bahwa komputer bicara pun dapat diwujudkan dengan teknologi sekarang, dan tak perlu membeli perangkatkhusus. Cukup memasang soundcard dan speaker pada komputer, lalu memasang software pembaca layar (screenreader) yang fungsinya sama seperti yang telah dijelaskan di atas. Produk pembaca layar yang sangat populer dan jugaRama gunakan hingga saat ini adalah JAWS (Job Access With Speech). Keterangan lebih lanjut dapat langsung dilihatdi situs officialnya di:http://www.freedomscientific.comLewat aplikasi JAWS inilah Rama semakin memperluas pengetahuannya di bidang komputer. Hingga saat ini, ia dapatmengoperasikan berbagai pengolah kata, pengolah data, spreadsheet, aplikasi pembuat musik, multimedia, messenger,bahkan berselancar di internet dan mendesain situs sendiri. Rama juga dapat bercakap-cakap via messenger, burnCD/DVD, melakukan konversi audio/video, dan belajar beberapa bahasa pemrograman seperti Visual Basic dan VisualC++. Berikut ini aplikasi-aplikasi yang sering ia gunakanAplikasi kerja:- Microsoft Office- OpenOffice
Selanjutnya......
Tunanetra Cetak Rekor Nelpon 100 Jam
Achmad Rouzni Noor II - detikinet
Jakarta - Tim yang terdiri dari tiga orang tunanetra berhasil memenangkan kompetisi menelepon 100 jam non stop. Prestasi tersebut pun tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI).Teguh Hariyono (27), Dwi Widiantra (30) dan Tri Sanjaya (29) adalah tiga orang tunanetra yang memenangkan kompetisi "Ngoceh 100 Jam" yang digelar Bakrie Telecom.
Ketiga orang yang berprofesi sebagai therapist ini berhasil menembus waktu bicara 100 jam di ponsel dengan layanan telepon tetap nirkabel Esia. Mereka terjaring dari kompetisi di Depok Town Square, Depok, Jawa Barat, yang diikuti 721 tim. Masing-masing tim terdiri dari tiga orang.
"Tantangan terberat adalah hari terakhir karena sudah capek. Tapi karena dukungan teman-teman kita bisa menang. Kita tidak ada persiapan apa-apa untuk mengikuti kompetisi ini," papar Teguh Hariyono kepada detikINET, Kamis (4/4/2007).
Sebelum di Depok, kompetisi juga berlangsung di Cirebon, Bandung dan Tasikmalaya. Di Cirebon, kompetisi diikuti 248 tim dengan waktu terlama 57 jam 6 menit, di Bandung diikuti 351 tim dan waktu terlama 64 jam 43 menit, Tasikmalaya 202 tim dengan waktu bicara terlama 65 jam.
Dalam kompetisi ini, masing-masing tim diwajibkan mencapai waktu bicara selama 100 jam tanpa henti. MURI mencatat kompetisi ini sebagai yang pertama di Indonesia dan Asia Pasifik.
Deputy President Director PT Bakrie Telecom Erik Meijer, mengatakan tujuan utama kompetisi ini bukan untuk menjual produk. "Tapi kami ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa program tarif murah bukan berarti kualitasnya buruk. Kami ingin membuktikan kekuatan jaringan Esia. Kalau 100 jam ngobrol saja bisa tidak putus, apalagi satu jam," paparnya berpromosi.
Selanjutnya......
Pemerintah luncurkan website untuk tunanetra
Sebuah website untuk penderita tunanetra diluncurkan, Senin kemarin, guna memberikan kesempatan kepada mereka mengembangkan dan berbagi ilmu dengan sesama penderita tunanetra.
Menristek Muhammad AS Hikam mengatakan website itu dibangun oleh LSM Yayasan Mitra Netra dan BPPT. “Hari ini [kemarin] merupakan momen dimana kami bisa melihat teknologi kami bisa mengatasi tantangan yang keras untuk mempertajam sensitivitas dan mengembangkan kemampuan serta menyumbangkannya kepada orang-orang, termasuk orang-orang yang mengalami cacat penglihatan,” kata Hikam yang juga ketua BPPT.
Website, www.mitranetra.or.id, dilengkapi dengan peralatan pensitesa percakapan yang bisa dipergunakan orang-orang tunanetra untuk mengoperasikan komputer dan menjelajah internet. Peralatan itu dinamakan George, merupakan pengubahan semua perintah komputer dan penampakan di websiteke dalam percakapan.
George berbicara dalam bahasa Inggris dan menggunakan pengucapan Inggris ketika ia membaca teks bahasa Indonesia.Isi dari website di antaranya perpustakaan braille,mailing list, berita dan jaringan organisasi dengan sesama penderita tunanetra.
Juru bicara Mitra Netra Aria Indrawati mengatakan peluncuran website ini bagian dari kampanye untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat tentang penderita tunanetra, yang dalam bayangan mereka adalah suatu situasi yang tidak ada harapan lagi, demikian The Jakarta Post.
Selanjutnya......
GP Anshar,"Peduli dengan tunanetra,lari dengan mata ditutup"
Jakarta (GP-Ansor): Mantan Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ny Sinta Nuriyah, Fauzi Bowo serta Menkes Siti Fadila Supari jalan bersama dengan penyandang tunanetra saat memulai acara “Race Against Blindness 10K dan Fan Ran 5K” di Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta, Minggu (21/1).Â
Berbeda dengan layaknya sebuah perlombaan. Lomba yang berlangsung di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, ternyata bukan lomba lari biasa. Misinya, bukan sekadar olahraga, tapi juga menggugah keprihatinan masyarakat terhadap para penyandang cacat (tunanetra).
Lari bertajuk ’Race against Blindness’ 10K dan fun run 5K yang digelar Komnas Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan ini dibagi dua jenis. Yakni kriteria fun run (lari santai) 5K yang start dari depan RRI ke Bundaran HI, sedangkan untuk fun run 10K dari RRI berputar di bundaran Semanggi.
Fun run itu cukup menarik perhatian pengguna jalan pagi itu, Minggu (21/1). Sebab peserta diperbolehkan untuk lari, jalan santai, joging, bersepeda bahkan menggunakan in-line skate. Satu acara yang menarik dari lari menggugah keprihatinan itu adalah adanya acara blind-fold walk.
Peserta diberi kesempatan untuk merasakan gangguan penglihatan atau mengalami kondisi buta karena tidak bisa melihat sempurna. “Sehingga kita bisa merasakan betapa nyamannya hidup dengan mata yang sehat,” ungkap Hanifah Fibianti, ketua pelaksana Race Against Blindness. Seratus peserta dituntun berjalan dengan mata ditutup pita hitam.
“Tujuan utama race against blindness ini untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai masalah penyakit mata dan kebutaan. Sekaligus membangun rasa sosial untuk membantu,” ungkap Dr Johan A Hutahuruk, sekretaris Komnas PGPK.
Dalam acara itu Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Wakil Gubernur DKI Fauzi Bowo berserta Gus Dur dan istri ikut sebagai peserta blind fold walk. Seribu atlet ikut serta dalam fun run itu.
Selanjutnya......
KEPERTUNIAN
Oleh: Yehezkiel Parudani S.pd
Materi ini dipresentasikan pada acara pelatihan tata laksana organisasi (PTO) dewan pengurus PERTUNI Cabang kota Makassar (DPC) yang berlangsung pada tanggal 19-20 Maret 2005. di auditorium SLB-A YAPTI.
Definisi organisasi adalah lembaga atau perkumpulan, pendek kata organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang mana para kelompok-kelompok atau individu harus menampilkan beberapa hal yang dianggap baik dengan fakta-fakta yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas sedemikian rupa dan menyalurkan warisan bagaimana bekerja dan berkoordinasi.
James dimany mengatakan bahwa organisasi adalah bentuk dari perserikatan manusia.
Adapula pendapat yang mengatakan bahwa organisasi adalah untuk menyelaraskan pendapat,tingkahlaku, dan untuk mencapai tujuan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek maka dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah penggabungan orang-orang yang memiliki kesamaan konsep,alat benda, atau ruang kerja, serta segala sesuatu yang di inginkan secara terarah dan efektif.Perlu di ketahui bahwa organisasi tidak asal berdiri tapi ada prinsip-prinsipnya.
Prinsip organisasi:
1. Pembagian kerja sesuai dengan kemampuan.
2. Otoritas tanggungjawab dan kesetiaan
3. Disiplin dan dedikasi.
4. Kesatuan perintah dan arah.
5. Kepentingan umum paling utama dari kepentingan pribadi.
6. Penghargaan dan hukuman.
7. Penghiburan dan rekreasi.
8. Keadilan.
Hal yang harus dimiliki organisasi:
1. Anggota.
2. Pengurus.
3. Sarana.
Visi dan misi organisasi adalah agar tujuan organisasi tercapai maka harus ada managemen.
PERTUNI sebagai wadah yang memperjuangkan tunanetra layak dikatakan sebagai organisasi karena mempunyai anggota. Disini akan dijelaskan fungsi-fungsi PERTUNI:
1. Penerima aspirasi.
2. Bekerjasama dengan ORSOSPOL.
3. Advokasi hak-hak tunanetr
4. Pembinaan jasmani dan rohani bagi kaum tunanetra.
5. Pengembangan pendidikan dan kekaryaan bagi tunanetra
6. Peningkatan taraf ekonomi, social,dan budayaa
7. Bimbingan dan arahan bagi kaum tunanetradalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
8. Pembangkitan dan penggalangan kepedulian serta pengertian masyarakat tentang tunanetra.
9. Pengembangan kemitraan antara lembaga pemerintah dan suasta.
Selanjutnya......
Bagaimana menghadapi anak tunanetra
Oleh : Sonya Hellen Sinombor
SEJAK dilahirkan, anak saya sudah tunanetra. Sampai usia tujuh tahun kami terus berupaya mencari pengobatan sehingga kami lupa menyekolahkannya. Sekarang usianya sudah 10 tahun, tetapi dia tidak mau bergaul dengan teman-temannya. Kalau diajarkan sesuatu, emosinya jadi tinggi. Bagaimana mengatasinya?" tanya Putu (40) warga Semarang ketika mengajukan pertanyaannya dalam ''Dialog Interaktif Seputar Permasalahan Anak Tunanetra'', Sabtu (18/8), di Semarang.
Dialog yang diselenggarakan atas kerja sama Hotel Graha Santika Semarang dan Unit Konsultasi Ketunanetraan, Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jawa Tengah menghadirkan Ketua Unit Konsultasi Ketunanetraan DPD Pertuni Jateng, Agung Rejeki Y SPsi dengan moderator Naneth Natalia Sari.
Bagaimana menghadapi dan membesarkan anak tunanetra, menjadi pertanyaan hampir semua peserta. Ny Dwi (36) warga Semarang yang anaknya tunanetra sejak lahir, juga mengaku cukup bingung menghadapi tingkah anaknya yang kini sekolah di taman kanak-kanak (TK).
"Meskipun tunanetra, anak saya suka main sepeda. Masalahnya, bila main sepeda larinya kencang-kencang sehingga tetangga suka memarahi. Dia tidak terima dan menganggap orang lain jahat. Kalau sudah begini, saya harus bagaimana?" tanya Ny Dwi yang juga tunanetra.
Cara peserta mengajukan pertanyaan berbeda-beda. Ada yang sedikit malu-malu, tetapi ada juga yang bertanya sambil bercerita terus terang tentang anaknya. "Anak saya sekarang sudah berusia sekitar enam tahun lebih, sekarang sekolah di SD Luar Biasa (SDLB) C. Bagaimana, ya, menumbuhkan kepercayaan dirinya, minat atau bakatnya?" tanya Ny Siti.
DIALOG interaktif seputar permasalahan anak tunanetra merupakan kesempatan bagi orangtua yang mempunyai anak tunanetra, sekaligus sebagai tempat bersosialisasi sejumlah anak tunanetra dengan orang luar. Beberapa peserta sengaja membawa anaknya dalam acara tersebut.
Dalam soal anak tunanetra, menurut Agung Rejeki, kebanyakan orangtua yang memiliki anak tunanetra tidak siap menghadapi kenyataan. Cacat yang dibawa anaknya seolah-olah merupakan penderitaan panjang yang penuh kesedihan, kekecewaan, penyesalan, dan rasa malu.
Akibat itu, muncul kebimbangan di hati orangtua, antara keinginan menerima kehadirannya dengan rasa syukur atau sebaliknya menolak kehadirannya. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan stres, frustrasi, dan depresi, yang berdampak pada minimnya perhatian terhadap si anak.
"Sikap seperti ini harus segera diatasi dan tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena sikap orangtua dalam menerima kehadiran anaknya yang tunanetra yang seperti itu akan menyebabkan munculnya perlakuan negatif orangtua dalam mendidik anak," papar Agung Rejeki.
Peran orangtua dalam mendampingi anak yang dilahirkan tunanetra sangat diperlukan, terutama dukungan moril guna membangkitkan semangat anak untuk menghadapi masa depan. Apalagi, kalau anak yang dilahirkan memiliki cacat ganda, misalnya tunanetra dan tunagrahita.
"Menumbuhkan kepercayaan diri anak tidak cukup hanya dengan kata-kata saja, tetapi harus dibarengi dengan tindakan nyata. Karena itu orangtua jangan segan-segan membawa anak bersosialisasi dengan dunia luar, bukan sebaliknya membiarkan terkurung di rumah," katanya.
Dalam melatih anak tunanetra, lanjut Agung, orangtua hendaknya tidak banyak menuntut kepada anaknya. Tetapi sebaliknya mesti memberi semangat, memberi penghargaan, perlindungan, serta mengajarkan secara detail dan runut mengenai sesuatu yang belum diketahui si anak.
Agung mencontohkan, banyak anak tunanetra yang perkembangan mentalnya terhambat, karena sejak kecil tidak terbiasa berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitarnya. Ada pula orangtua yang sengaja menyembunyikan anaknya di rumah karena malu.
"Kesalahan utama yang sering dilakukan orangtua yaitu tidak memberi kesempatan bagi anak untuk berkomunikasi dengan dunia luar,".
Selanjutnya......
Sang Tunanetra Yang Luar Biasa
Oleh : Andrie Wongso
Hidup adalah pembelajaran tanpa henti. Setiap hari, setiap saat, dan setiap waktu, jika kita telaah lebih jauh, selalu menjadi momen pembelajaran. Baik itu berupa halangan, rintangan, tantangan, atau berbagai kejadian apapun yang kita temui. Jika bisa disikapi dengan cara yang bijak, maka selalu ada sisi positif yang bisa kita ambil sebagai bagian proses belajar.
Maka, tak salah, jika orang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Namun, semua itu harus dikembalikan kepada individu yang menjalaninya. Jika tak ada proses evaluasi dan tindakan perbaikan, pembelajaran yang didapatkan pun tak kan maksimal. Hadirnya pengalaman, baru akan bernilai jika kita bisa memaknainya dengan sudut pandang dan mindset positif.
Seperti yang saya jumpai saat saya memberikan seminar di Asian Agri Medan pada tanggal 8 Januari 2008, dengan tema "If Better is Possible, Good is Not Enough". Ketika acara, saya mendapat "pelajaran" yang sangat berharga. Sebagaimana setiap kali seminar, ada banyak orang yang antusias mengikuti seminar. Kemudian, banyak pula yang lantas ingin berfoto dan meminta tanda tangan. Namun, ada satu hal yang luar biasa saat itu. Salah satu orang yang sangat antusias tersebut ternyata adalah seorang penyandang tunanetra.
Yang menjadikannya luar biasa, orang yang bernama Roswidi itu, adalah tekadnya. Meski punya keterbatasan fisik, hal tersebut tidak menjadi halangan baginya untuk berkarya. Hebatnya, dengan kekurangan itu, ia ternyata adalah sosok yang berada di balik suksesnya acara seminar. Pria yang mengaku sebagai pendengar setia acara saya, Smart Motivation di radio Smart FM setiap Senin ini, adalah event organizer acara yang khusus menangani sound system acara. Dengan keterbatasan itu, Roswidi membuktikan pada semua orang, bahwa ia tak beda dengan orang kebanyakan.
Bicaranya yang terdengar semangat, menunjukkan betapa keterbatasan yang dimilikinya, sama sekali bukan halangan untuk sukses. Bahkan, ia mengaku sudah menjalani usaha sound system itu selama lima tahunan. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi pemain keyboard di berbagai acara. Selain itu, ia ternyata juga menjadi pengusaha onderdil sepeda. Roswidi benar-benar menunjukkan kepada saya dan semua orang yang hadir saat itu, bahwa sukses memang hak siapa saja, "Success is my right!" Ia adalah contoh nyata orang yang bisa "melihat" dengan tekad dan hati, bahwa halangan dan tantangan, sebenarnya hanyalah bagian dari proses pembelajaran diri.
Jika menengok keadaan kita, hal ini tentu adalah sebuah hal yang sangat luar biasa. Semangat dan daya juang Roswidi patut dicontoh. Apalagi, bagi kita yang dikaruniai tubuh lengkap dan tak kurang suatu apa pun. Seharusnya, dari contoh kisah Roswidi ini, bisa menumbuhkan semangat dalam diri.
Sungguh, perjalanan saya kali ini ke kota Medan memberi pengalaman yang luar biasa. Apalagi, Roswidi sempat berkata, "Kita dapat melakukan apapun, meski tanpa kedua mata. Sebab, kita masih punya kaki, tangan, otak, dan pikiran yang bisa kita maksimalkan." Sebuah kalimat sederhana, namun mengandung arti yang sangat luar biasa. Roswidi membuktikan, bahwa dengan tindakan nyata, ia pun bisa berkarya layaknya manusia seutuhnya.
Untuk itu, seperti komitmen saya untuk menjadikan tahun ini sebagai tahun Think and Action 2008, kisah Roswidi ini seharusnya mampu memacu kita untuk berpikir dan bertindak maksimal. Jika orang yang kurang secara fisik saja (maaf: buta) mampu, bagaimana dengan kita yang sehat?
Maka, mari kita jadikan semua cobaan dan tantangan, bukan sebagai halangan. Namun, justru jadi batu loncatan menuju kesuksesan. Dengan think and action, kita buktikan diri mampu menjemput semua impian.
Salam sukses
Luar Biasa!!!
Andrie Wongso
Selanjutnya......
Jumat, Maret 07, 2008
Buta Mata tak Buta Hati
Kembalinya seseorang ke hadirat Tuhannya dengan meninggalkan keteladanan yang amat patut dikenang dan diikuti oleh banyak orang adalah sesuatu yang amat pantas untuk diabadikan. Karena itulah, walau telah tiga hari berlalu, Tajuk ini dihadirkan sebagai "in memoriam" Dr. Mansyur Semma, SIP, MA.Lebih-lebih lagi, karena almarhum Mansyur Semma memang seorang penulis aktif dan nara sumber Fajar yang tidak pernah pelit memberi bahan berita.
Beberapa tulisan telah hadir di media kita ini dari sahabat-sahabat almarhum. Karena itu, di sini, kita hanya akan menggarisbawahi satu hal yang amat interessant dari seorang Mansyur Semma. Setiap kali kita membaca tulisan, apalagi mendengar almarhum dalam memaparkan ide dan pemikirannya, maka satu kesan yang selalu kita tangkap, yaitu ia berbicara menyentuh rasio sekaligus rasa kita.Ya, Mansyur Semma yang seorang intelektual dengan kualifikasi tingkat pendidikan bergelar doktor, bukan hanya seorang pemikir rasional yang "dingin", melainkan ia juga sekaligus sebagai seorang penggugah nurani. Ia tidak hanya mengajak orang untuk menyimak pemikiran-pemikiran logik atau rasional, tapi juga sekaligus selalu berusaha mengajak nurani orang untuk berkomitmen pada kemuliaan ahlak.Di tengah-tengah denyut kehidupan manusia yang semakin masinal sekarang ini, yang membuat manusia hampir tidak pernah memiliki kesempatan merenungi makna kehidupan, bahasa Mansyur Semma hadir bagai sebuah oase di tengah sahara. Seharusnyalah, bahasa, gaya ungkap, dan kepribadian almarhum Mansyur Semma, menjadi cermin tempat berkaca kalangan intelektual negeri ini, khususnya daerah ini, dan lebih khusus lagi almamaternya sendiri.Mansyur Semma adalah teladan jelas yang amat apik, bagaiman suatu kebenaran, bisa disampaikan secara lebih santun, diterima akal sehat, sekaligus menggugah nurani, dan bukannya dengan cara-cara yang mencederai substansi kebenarannya sendiri.Kecacatan mata almarhum yang membuatnya tidak bisa melihat secara fisik, tidaklah mengakibatkan kekurangan pada dirinya karena mata hatinya tidak buta. Ia justru menjadi sosok yang diharapkan oleh presiden SBY suatu ketika,"saya percaya Anda masih punya mata hati yang bisa melihat lebih luas dan tajam dibandingkan sebagian orang yang dapat melihat secara sehat tapi ternyata tidak mampu melihat dan membedakan mana yang benar dan salah". Mansyur Semma, kendati amat singkat, namun Anda telah meninggalkan "berlian" yang amat berharga bagi orang-orang yang Anda tinggalkan di negeri ini Selamat jalan kembali keharibaanNya karena Dia, Al Khaliq, tentu lebih mencintaimu.
Selanjutnya......
Diluncurkan, Kamus Elektronik Tunanetra Indonesia-Inggris
Menyusul peluncuran kamus elektronik tunanetra versi Inggris-Indonesia tahun lalu, hari Kamis kemarin (30/1), diperkenalkan kamus serupa namun dalam versi Indonesia-Inggris. Kamus yang dinamakan Mitranetra Electronic Dictionary (Meldict) ini diluncurkan oleh Yayasan Mitra Netra (YMN) dan Citibank Peka.
Meldict Indonesia-Inggris dapat dioperasikan oleh tunanetra dengan menggunakan komputer bicara, yaitu komputer yang dilengkapi dengan screen reader sehingga tunanetra dapat mendengarkan apa yang ditampilkan pada monitor.
Kamus ini diproduksi dalam bentuk Compact Disc (CD) yang memuat 100.843 entry data, digandakan sebanyak 316 keping, dan akan dihibahkan kepada lembaga ketunanetraan di seluruh Indonesia yang terdiri dari sekolah luar biasa untuk tunanetra, panti sosial bina netra dan organisasi kemasyarakatan tunanetra, serta sekolah reguler yang menerima murid tunanetra dan beberapa perpustakaan di Jakarta.
Melalui distribusi yang luas ini diharapkan secara bertahap sebanyak kurang lebih 2525 tunanetra seluruh Indonesia --menurut data jumlah siswa tunanetra Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Luar Biasa 2000/2001-- dapat menggunakan Meldict.
Seperti halnya dengan kamus versi Inggris-Indonesia, Meldict Indonesia-Inggris ini menggunakan Kamus Bahasa Indonesia-Inggris John M. Echols dan Hassan Shadily sebagai bahan acuan. Untuk keperluan tersebut, Yayasan Mitra Netra telah mendapatkan izin dari Cornell University Press selaku pemegang copy right.
Peluncuran kamus yang dalam pembuatannya secara aktif melibatkan relawan Citibank Peka ini dilakukan oleh Sekretaris Negara Menteri Negara Riset dan Teknologi RI, Dr Aswin Sasongko, disaksikan oleh Kepala Subdit Kurikulum, Direktorat Pendidikan Luar Biasa Departemen Pendidikan Naisonal RI, Drs. Samino, Country Corporate Officer (CCO) Citibank Indonesia, Michael Zink serta ketua YMN, Lukman Nazir, Tex. Ing. (wsn)
Diambil dari Kompas Cyber Media.
Selanjutnya......
Kamis, Maret 06, 2008
MARI BERMITRA
PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia) sebagai organisasi kemasyarakatan tunanetra Indonesia didirikan pada tanggal 26 januari 1966 di Solo Jawa Tengah, selalu berupaya untuk dapat melindungi dan memperjuangkan kepentingan, kemajuan dan kesejahteraan tunanetra Indonesia, termasuk PERTUNI yang ada di wilayah Sulawesi –Selatan.
Sebagai organisasi yang beranggotakan tunanetra, dimana kehadirannya ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang relatif majemuk sehingga tak sedikit pula menimbulkan visi dan persepsi yang antagonis, maka tunanetra dituntut untuk selalu membuka diri dan meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Walaupun ada yang beranggapan upaya-upaya yang dilakukan dalam hal peningkatan sumber daya tunanetra adalah pekerjaan sia-sia dan tidak memberi dampak yang berarti bagi proses perkembangan pembangunan.
Ditengah-tengah pandangan tersebut, tentunya tidak menjadikan tunanetra semakin terpuruk, malah semakin memotifasi untuk tetap maju dan berkeyakinan bahwa perjuangan demi kecerdasan kehidupan, kesejahteraan dan nasib kaum tunanetra pada hakekatnya adalah kewajiban dan tanggung jawab masing-masing tunanetra. Sehingga dikemudian hari tunanetra bisa akses dan eksis dimanapum mereka berada, tanpa harus bantuan orang lain.
Dari hal tersebut diatas, sebagai organisasi kecacatan terbesar di Sulawesi-Selatan PERTUNI melakukan berbagai upaya dengan mengadakan berbagai kegiatan-kegiatan untuk memajukan dan meningkatkan sumber daya kaum tunanetra. Dari tahun 1990 PERTUNI telah berkembang pesat berkat perjuangan stake holders penyandang cacat tunanetra yang tiada henti-hentinya melakukan advokasi berbagai bidang.
Salah satu kemajuan yang sangat signifikan adalah perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Walau dengan visual yang terbatas , bukan berarti warga PERTUNI tidak mengikuti perkembangan informasi yang terjadi disekelilingnya. Komunitas tunanetra sekarang bisa bersaing dan disandingkan dengan orang awas dalam ahli tehknologi. Tunanetra bisa dengan mandiri mengoperasikan komputer, membaca buku-buku, literatur dan mencari informasi di internet dan lain-lain berkat adanya program JAWS (program komputer bicara)
Hal ini sangat membanggakan dan menjadi salah satu tujuan dari program PERTUNI. Namun disisi lain, komunitas tunanetra adalah mahluk sosial yang tidak bisa lepas dengan orang-orang di sekitarnya dan masih banyak hal yang harus diperjuangkan serta di advokasi. Untuk itu PERTUNI semenjak menginjakkan kaki di bumi Angin Mamiri ini selalu menggalang kemitraaan dengan orang awas yang punya visi dan misi yang sama. PERTUNI menyadari apa yang diperjuangkan selama ini tidak lepas dari perjuangan seorang mitra bakti yang setiap saat selalu mendarma baktikan tenaga, pikiran serta ilmunya untuk sharing demi kemajuan bersama.
Apa itu Barisan Mitra Pertuni Sul-Sel (BAMPER XII)
Untuk mencapai suatu tujuan dan meraih hasil suatu perjuangan perlu kekuatan yang solid untuk itu pelibatan para mitra memiliki signifikan yang tinggi sehingga dipandang perlu adanya satu unit formal yang bersifat koordinatif dan konsolidatif untuk menggalang,menghimpun dan menintegrasikan para mitra untuk secara unikatif berkolaborasi dan berelaborasi dengan DPD PERTUNI SUL – SEL dalam perjuangan ,upaya dan usaha untuk memartabatkan tunanetra dan mengaktualisasikan program – program DPD PERTUNI SUL-SEL.
BAMPER XII merupakan gabungan dari orang perorang yang mendarma baktikan tenaga, pikiran serta waktunya untuk melakukan kegiatan sosial. Mitra PERTUNI adalah orang perorangan dengan sukarela serta keihklasanya mendarma baktikan tenaga, pikiran serta waktunya untuk maju dan berkembang bersama-sama dengan warga PERTUNI.
Siapa saja yang berhak menjadi Anggota BAMPER XII dan persyaratan yang dibutuhkan:
Siapa saja boleh menjadi anggota BAMPER XII. Entah dia itu dari kalangan siswa, mahasiswa, pekerja kantoran ,tenaga profesional, tenaga medis, pedagang, dan lain-lain.
untuk menjadi anggota BAMPER XII tidak memiliki persyaratan khusus,yang dikedepankan adalah meraka yang ingin beramal dengan memberikan perjuangan yang bertujuan untuk tercapainya visi dan misi PERTUNI dan mempunyai kemauan untuk maju bersama warga PERTUNI.
Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan seorang Mitra :
Dalam melakukan aktifitasnya seorang mitra melakukan kegiatan seperti
1. Melakukan pendampingan terhadap tunanetra bila diperlukan
2. Sebagai tenaga raider (Tenaga Pembaca)
3. Membantu dalam hal administrasi, advokasi
4. Melakukan kegiatan-kegiatan sosial dikalangan mitra,masyarakat dan warga PERTUNI Selanjutnya......
BAMPER ENGLISH CLUB (BEC)
Salah satu penyelenggaraan program yang diselenggarakan BAMPERXII sebagai wujud upaya mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara,dalam bingkai ilmu pengetahuan terkhusus cakap berbahasa inggris tentunya menjadi prioritas aksi yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan, dilaksanakan di YAPTI Makassar tiap hari Minggu pada pukul 16.00 - 18.00,
dalam pelaksanaannya tentu masih sangat perlu mendapat perhatian khusus oleh pemerintah setempat,bagaimana tidak selain upaya mensinergiskan program yang ingin dicapai oleh pemerintah,kegiatan tersebut juga tidak memungut biaya seperserpun kepada pesertanya.
BAMPERXII Menghadiri Acara Silaturrahim KILAS Center
tepatnya pada tanggal BAMPERXII menghadiri acara silaturrahim yang diadakan oleh KILAS Center (Komunitas Ilham Arief Siradjuddin,MM) dihadiri Pengurus BAMPERXII diwakili diantaranya oleh Sekretaris:Jumiati A.Md,Bendahara Umum:Salmawaty,Anggota Divisi Penjaringan:Ashar dan Isnaeni, yang diselenggarakan di Restoran Pualam.
Diantaranya Pula dihadiri oleh Pengurus DPD PERTUNI SULSEL,dan para undangan relawan lainnya. Acara tersebut dibuka oleh Bapak Ir.H.M.Ilham Arief Siradjuddin,MM, diarahkan oleh MC Saudara Makmur Kam yang juga merupakan salah seorang Pengurus PERTUNI SULSEL, dan penyiar di satusian radio negeri.
Terkesan familiar dan profesional walau terjadi keterlambatan pembukaan selama 2 jam ,karena kunjungan Bapak Ir.Ilham yang begitu padat,sehingga acara tersebut baru di mulai pada pukul 22.00 Wita,dari jadwal yang ditentukan.
Walaupun demikian para relawan dengan sangat sabar menanti seorang figur idaman mereka, dalam upaya mendorong Bapak Ir.H.M.Ilham Arief Siradjuddin sebagai Walikota Makassar Periode mendatang.
Selanjutnya......
Cara Berinteraksi dan Membantu Tunanetra
OLEH: SAHARUDDIN DAMING,SH.,MH
Berinteraksi dengan seorang penyandang tunanetra tidak perlu eksklusif, karena yang terpenting hanyalah kewajaran, ketulusan dan pengertian. Karena sesungguhnya sekat pembeda antara tunanetra dan yang bukan sangat tipis yaitu unsur visual. Sehingga kesenjangan antara keduanya jangan pernah diperlebar dengan latar belakang kepentingan primordial dan arogansi terselubung. Perlakukanlah mereka seperti anda memperlakukan orang lain kecuali pada saat-saat mereka memerlukan pertolongan ekstra, seperti halnya bila anda sendiri yang mengalaminya dalam keadaan tertentu.
Namun dalam realitas, pola interaksi kebanyakan orang dengan tunanetra bukan hanya dari kalangan awam, kalangan keluarga bahkan unsur pendidik luar biasa sendiri masih ada yang kurang atau tidak memahami pola interaksi dengan penyandang tunanetra dalam konteks kesopanan, kemandirian, dan fleksibilitas. Walau tidak ada panduan standar universal yang menyangkut hal itu, namun saya mencoba untuk menghimpun berbagai fenomena, pengalaman, dan hasil bacaan guna menyusun strategi berinteraksi dengan penyandang tunanetra antara lain sebagai berikut:
- Jika anda menjumpai seorang tunanetra di jalan yang tampaknya memerlukan bantuan, tanyakan kepadanya. Apakah ia membutuhkan bantuan anda, jangan mendorongnya atau memegangnya dari belakang sambil berjalan-jalan seolah-olah anda yang dituntun. Tetapi sodorkan lengan anda untuk dipegangnya, kemudian tuntunlah dan biarkan ia mengikuti anda menyeberangi jalan dengan aman. Jangan pula bantuan diberikan dengan cara berteriak dari kejauhan seperti kiri, kanan, mundur, maju dan sebagainya. Karena boleh jadi informasi yang anda berikan tidak sesuai dengan maksud bantuan anda. Sebaiknya anda langsung mendatangi seraya menuntun langsung ke arah yang dikehendakinya.
- Jika anda menemui mereka berjalan dengan tongkat dan anda bermaksud untuk menuntunnya, hindarilah menuntun dengan hanya menarik tongkatnya. Kecuali jika Ia berhadapan dengan lubang, parit atau rintangan lain. Peganglah tangannya yang sedang memegang tongkat seraya mengenalkan keadaan medan dengan tongkatnya.
- Jika anda menuntunnya biarkan Ia memegang lengan anda, dan berjalan perlahan-lahan sedikit di depannya seraya waspada terhadap rintangan-rintangan. Jangan lupa memberi isyarat atau informasi mengenai situasi medan yang dilalui, terutama rintangan berupa lubang, parit, tiang listrik, pohon dan cabang-cabangnya yang kadang di luar perhitungan anda justru membahayakan dirinya.
- Jika dalam menuntun anda harus menaiki tangga berhentilah di depan tangga dan tanyakan apakah Ia ingin naik atau turun, dan beritahukanlah jumlah anak tangganya. Jika tangganya dilengkapi dengan pegangan tangan, letakkan tangannya di pegangan tangga tersebut. Beritahulah bila anda telah mencapai anak tangga terbawah atau sebaliknya.
- Jika tangganya berupa eskalator letakkan tangannya pada pegangan tangga bagian pangkal (tidak sejajar dengan anak tangga), isyaratkan agar mengangkat salah satu kaki ke anak tangga dan biarkan posisi ke dua kakinya berada pada anak tangga terdepan dibantu dengan pegangan tangannya berfungsi sebagai detektor ujung tangga.
- Bila Ia ingin duduk, bantulah dia meletakkan tangannya ke sandaran atau ke jok kursi sebagai cara untuk mengenalkan posisi kursi. Biarkan dia duduk sendiri, jangan mendudukkannya dengan cara memegang badannya lalu menekan untuk duduk, karena sungguh cara demikian tidak disukainya.
- Jika Ia hendak naik kendaraan umum, letakkan tangannya pada bagian pintu dan katakan pada penumpang lain seraya minta tempat duduk untuknya. Tapi awas jangan sampai kepalanya membentur bagian atas pintu atau atap kendaraan. Namun jika anda turut bersamanya sebagai penumpang, naiklah terlebih dahulu seraya menuntunnya hingga mencapai tempat duduk untuknya, selanjutnya lakukan seperti cara mendudukkan di atas. Jangan sekali-kali dia yang naik duluan dan anda mengarahkan dari belakang, karena dengan cara demikian menyulitkan ia mencari tempat duduk sendiri dan memungkinkan Ia meraba sesuatu yang tidak perlu.
- Jika anda bermaksud memboncengnyaq dengan kendaraan roda dua cukup anda menepuk jok boncengan kendaraan anda. Lalu aktifkan mesin dan minta Ia untuk duduk begitu kendaraan siap anda luncurkan. Sebelum bergerak, tanyakan kepadanya apakah Ia biasa dibonceng, kalau iya, maka anda tidak perlu memberikan isyarat apa-apa, tapi kalau tidak, mulailah dengan memintanya meletakkan kedua kakinya di stand kaki sambil tangan memegang bagian sadel atau badan anda sendiri.
- Jika anda seorang guru atau dosen,atau sebagai pembawa materi pada suatu temu ilmiah dimana dalam kegiatan tersebut diikuti pula oleh penyandang cacat tunanetra, paparkanlah materi anda sebagaimana biasanya. Namun jika anda bermaksud menerangkan melalui media proyektor OHP, komputer dan papan tulis, jangan diam saja atau sekedar menunjuk gambar,simbol dan karakter yang tampak dengan perkataan ini dan itu. Kemukakanlah apa yang anda tunjuk di media tersebut.
- Jika anda mengantarnya untuk bertemu dengan orang penting, carilah dahulu informasi tentang ruangan dan ciri-ciri orang dimaksud. Jika sudah,tuntunlah ia masuk ke ruangan tersebut seraya melepaskannya untuk duduk ditempat yang telah disediakan. Mulailah dengan menghampiri orang yang dimaksud, seraya menyampaikan bahwa klien anda ingin berbicara dengannya. Jangan tinggalkan mereka jika memang tidak diminta.
- Jika anda harus berjalan beriringan, cukup memegang jari tangannya biar kelihatan santai akan tetapi jika jalan ramai atau sempit, isyaratkan hal itu kepadanya agar ia memegang tangan anda. Hindarkan memegang tangannya terlalu keras, menarik/mengangkat pegangan tangan agak ketinggian, atau posisi tangan yang dipegang dimasukkan di saku celana atau posisi-posisi lain yang menimbulkan kecanggungan.
- Jika anda menjamu mereka makan dan minum ambil tangannya untuk mengenalkan jenis makanan dan minuman yang anda sajikan. Mulailah dengan mengenalkan wadah yang berukuran paling tinggi hingga paling kecil. Jika makanan tersebut tercampur dalam satu piring, raih jarinya serayamengenalkan posisi lauk, sayur, sambal dan lain-lain. Anda jangan menginformasikan keadaan letak hidangan hanya dengan menunjuk.
- Jika anda menyapa tunanetra, beritahukan siapa anda bila mereka tidak mengenali suara anda. Hindari kebiasaan menguji kemampuan memorinya untuk mengenali anda karna dengan cara demikian, justru makin membebani dan melarutkan Ia dalam lembah kegulitaan yang seyogyanya dilupakannya. Bila anda ingin meninggalkan mereka, beritahukanlah, karna akan sangat memalukan bagi tunanetra bila dijumpai berbicara sendiri.
- Jika anda bertemu seorang tunanetra di tempat yang baru baginya, kenalkanlah tempat itu padanya terutama hal-hal yang berhubungan langsung dengan fasilitas yang ada seperti WC, tempat duduk, tempat tidur, tempat ibadah dan terutama hal-hal yang dapat membahayakan baginya.
- Jika anda mengunjungi seorang tunanetra, jangan memindahkan barang-barangnya tanpa memberitahukannya karna akan memakan waktu berjam-jam baginya untuk menemukannya kembali. Demikian pula jika anda bermaksud untuk memberikan sesuatu berupa benda, maka beritahukanlah maksud anda itu sambil memukul-mukul benda yang anda tawarkan hingga menimbulkan bunyi. Sebab dengan bunyi benda yang anda pukul akan menjadi acuan baginya untuk menuju atau meraih benda dimaksud dengan tepat.
- Agar anda dapat merasakan bagaimana hidup sebagai seorang tunanetra, cobalah melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan siang, membuat minuman, berdandan, atau mencari sesuatu dengan mata tertutup. Jika anda telah merasakan betapa berat hidup sebagai seorang tunanetra, maka bersyukurlah seraya meyakinkan diri anda untuk membantu mereka.
- Jika pada lingkungan atau keluarga anda atau di mana saja anda menjumpai tunanetra, tanyakanlah apakah Ia telah atau sedang bersekolah. Apabila tidak, berikan penyuluhan kepada keluarga dan dirinya hingga Ia tertarik untuk bersekolah. Agar mereka tidak merasa rendah diri, diisolir, dan disia-siakan, maka hindari kebiasaan menyapa mereka berupa panggilan “si buta” atau sebutan lain yang identik dengan kebutaan yang disandangnya. Beritahu dan yakinkanlah dia serta lingkungan sosial anda bahwa kebutaan tidak harus disesali dan diterima dengan fatalisme. Lakukanlah prakarsa untuk mengubah pandangan destruktif masyarakat terhadap eksistensi penyandang tunanetra dengan tindakan-tindakan kongkrit berupa advokasi, mengajaknya bersekolah, atau paling kurang memposisikan dirinya sebagai orang yang memiliki potensi terpendam.
- Jika mereka memandang sekolah sebagai hal yang sia-sia, yakinkanlah bahwa sekolah bukan hanya untuk modal kerja tetapi juga dapat mengangkat harkat dan martabatnya sebagai manusiayang dibekali potensi akal dan iman di mana untuk mempertajam keduanya, maka media yang paling representatif untuk itu adalah sekolah.
- Tunanetra atau penyandang cacat lain yang berminat untuk bersekolah dengan kategori usia sekolah (7-20 tahun) dapat dirujuk pada lembaga pendidikan khusus ke lembaga yang mengelola pendidikan luar biasa untuk mereka atau pusat rehabilitasi di tempat yang anda cukup kenal, baik dari hasil observasi langsung maupun hanya berdasarkan referensi bacaan. Jika tersedia waktu, sebaiknya anda turut mengantarkannya langsung ke lembaga tersebut seraya memberi semangat dan kepercayaan diri.
Rabu, Maret 05, 2008
Buta itu Cinta !
Contributed by Swastioko Budhi Suryanto
Monday, 11 December 2006
"Terima kasih Tuhan!" itulah ucapan pertama saya tiap pagi, setelah saya bangun tidur. Karena begitu saya membuka mata saya tiap hari, saya bisa melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan itu, taman yang hijau, bunga yang warna-warni,langit yang biru.
Ini bagi saya merupakan berkat yang sangat indah, karena kita bisa menikmati karunia melihat ini semuanya, apakah Anda bisa membayangkan bagaimana kalau kita dilahirkan dalam keadaan buta ?. Hidup kita dalam kegelapan terus-menerus ?. Jangankan gelap terus menerus, lampu mati satu jam saja kita sudah bingung !. Ada seorang mahasiswa yang ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi orang buta ?. Kesulitan apa saja yang harus dihadapi oleh mereka yang tidak bisa melihat ?. Untuk itu ia mencoba melakukan eksperimen, dimana ia menutup matanya selama tiga bulan.
Hal pertama yang ia rasakan ialah kehilangan kemandiriannya, jangankan untuk jalan keluar, untuk mengambil pakaian saja tidak bisa. Disitulah ia baru bisa merasakan betapa menderitanya seseorang yang tidak bisa melihat. Pada saat
akhir eksperimen, setelah ia bisa membuka mata dan melihatnya kembali, ucapan pertama yang ia ucapkan ialah : "Terima kasih Tuhan, bahwa Tuhan telah memberikan kepada saya kesempatan untuk bisa melihat semua ciptaan Tuhan !". Disisi lain ia telah bisa mendapatkan hikmah untuk bisa menilai sesuatu bukan hanya dari kulit luarnya saja,bukan dari bungkus atau mereknya saja. Apakah penting merk pakaian seperti Aigner, Boss, Christian Dior ?. Apakah penting mobil bergengsi seperti BMW, Mercedes ?. Apakah penting kosmetik pemoles wajah ?. Apakah penting untuk menilai seseorang dari warna kulit ?. Apakah penting menilai seseorang hanya dari wajah apakah ia bermata sipit, atau bermata biru ataukah ia botak ?. Apakah penting penampilan wajah maupun paras cantik ?. Apakah penting rumah dan kebun yang indah ?. Apakah penting untuk tinggal di daerah permukiman elit ?. Untuk orang tunanetra semua ini sudah tidak mempunyai daya tarik lagi, ia tidak membutuhkan semuanya ini !. Ia tidak akan tergoda lagi oleh segala macam merek dan segala macam barang yang indah-indah, sebab semuanya itu tidaklah penting bagi dia !. Ia tidak lagi tertarik dari segi dekorasi atau bentuknya makanan, melainkan rasanya itu jauh lebih penting daripada dekorasinya. Ia tidak tertarik dan tidak membutuhkan penampilan luar !. Maka dari itu saya yakin hidup kita akan jauh jauh lebih murah kalau mulai besok kita belanja atau membeli sesuatu tidak berdasarkan bungkus, maupun penampilan luarnya !. Dan sayapun yakin kita akan mendapatkan lebih banyak kawan, kalau kita tidak menilai seseorang hanya dari segi bungkus dan penampilannya saja !. Ketika si Pulan dilahirkan ia masih bisa melihat sampai dengan usia 8 tahun, tetapi karena kena penyakit akhirnya ia menjadi buta total dan tidak bisa melihat lagi. Tentu Anda bisa membayangkan bagaimana perasaannya si Pulan kalau dengan seketika dunianya menjadi gelap gulita, seakan-akan layar tabir kehidupannya
ditutup, sehingga ia tidak bisa melihat dan menikmati lagi keindahan alam ini. Ia menjalani sisa kehidupannya sebagai seorang tuna netra. Walaupun demikian ia merasa beruntung, karena telah bisa mendapatkan pasangan hidup, seorang wanita yang tidak buta tetapi bersedia untuk dijadikan istrinya. Kenapa wanita ini memilih seorang tuna netra sebagai calon suami ?. Karena wajah wanita itu sendiri telah rusak kebakar, sehingga ia tidak bisa mendapatkan seorang suami. Jangankan untuk mendapatkan jodoh, pergi keluar rumahpun ia sering sekali menjadi bahan ejekan dan tertawaan orang, bahkan anak kakaknya sendiri yang masih kecil merasa takut melihat wajahnya. Oleh sebab itulah ia mencari seorang suami yang tidak menilai dia dari segi wajahnya, ia mencari suami yang bisa mengasihi dia bukan berdasarkan dari segi penampilan luarnya. Mereka berdua bisa hidup bahagia dengan penuh keharmonisan dan kasih sayang bahkan mereka telah dikaruniakan dua orang anak sehat. Pada suatu hari si Pulan pulang dengan perasaan riang gembira : "Mam, aku punya satu surprise yang sangat menyenangkan ?" kata si Pulan. "Aku akan bisa melihat lagi,masa gelap hidup saya akan berakhir !" ucap si Pulan kembali. Bagi si Pulan ini merupakan hadiah yang terindah dan terbesar yang Tuhan akan berikan selama hidupnya. Maklumlah karena hal inilah yang ia impi-impikan dan yang ia dambakan di dalam kehidupannya. Tiap hari si Pulan berdoa berkali-kali kepada Tuhan, dan memohon agar sekali saja di dalam hidupnya, walaupun hanya untuk beberapa detik sekalipun juga, untuk bisa melihat wajah istri dan anak-anaknya yang tercinta. Rupanya Tuhan telah mengabulkan doanya dimana dalam waktu yang dekat ini ia akan bisa melihat lagi seperti sediakala. Seorang Dr. ahli mata dari Jerman telah menyatakan kesediaannya untuk mengoperasi si Pulan, sehingga akhirnya ia bisa melihat lagi. Berdasarkan hasil pemeriksaannya ia menyatakan bahwa ia yakin bisa menolong si Pulan sehingga ia bisa melihat lagi. Dan minggu yang akan datang ia sudah bisa di operasi. Apakah Anda bisa membayangkan, bagaimana perasaan si Pulan setelah 22 tahun buta, akhirnya ia akan bisa melihat lagi ?. Ia akan bisa melihat kembali semua keindahan alam yang pernah ia lihat sebelumnya selama 8 tahun, bagaimana hijaunya rumput itu, bagaimana birunya langit. Ia akan bisa melihat dan menikmati lagi isi dunia ini dengan segala macam warna yang indah-indah, tetapi yang lebih penting dari segala-segalanya ialah ia akan bisa melihat wajah istri dan anak-
anaknya yang terkasih, yang belum pernah ia lihat selama hidupnya. Apakah surprise ini menyenangkan istrinya ?.
Disatu pihak ia merasa senang kalau suaminya bisa melihat kembali, tetapi dilain pihak ia merasa sangat takut sekali. Ia merasa takut, apakah kehidupan kekeluargaan mereka akan bisa tetap berjalan seperti sediakala dengan penuh kasih dan keharmonisan ?. Ia takut perkawinannya akan menjadi kandas, ia takut rumah tangganya akan menjadi hancur. Ia merasa takut, bagaimana kalau suaminya nanti melihat wajahnya yang buruk dan sudah rusak ini. Ia merasa takut suaminya tidak akan bisa dan mau mengasihinya lagi, bahkan ia takut di tinggal oleh suaminya karena penampilan luarnya yang buruk dan rusak terbakar. Bahkan ia berdoa kepada Tuhan memohon pengampunan dosa karena ia merasa bersalah, sebab ia tidak mampu berbagi rasa dan bisa turut merasakan perasaan gembira bersama suaminya.
Ia merasa perasaan egoisnya terlalu besar, karena ia terlalu mengasihi suaminya. Perasaan gembira bahwa suaminya akan bisa melihat kembali, telah di tutup oleh rasa takut tak terhingga. Apakah salah kalau ia sangat mengasihi suaminya ?. Apakah salah kalau ia merasa takut ditinggal oleh suaminya ?. Walaupun demikian ia tidak mau
Selanjutnya......
Ketika Tunanetra Nonton Film
Acara bertajuk "Menyimak Cerita, Memihak Kemanusiaan" ini merupakan acara bersama Kedutaan Swiss, Yayasan Mitra Netra, Voice of Human Rights News Center, Perkumpulan Seni Indonesia, dan Goethe Institut. Acara ini merupakan terobosan dan pemaknaan baru media kesenian dalam hal kepedulian pada kelompok masyarakat yang dianggap "cacat" dan kerap tersingkirkan di hampir semua tatanan kehidupan. Sejumlah acara menarik selama dua hari digelar di Goethe Institut. Ada peluncuran dan pembacaan story telling cerpen pemenang lomba cerpen HAM, ada penampilan band difabel Diferensia, ada pementasan grup teater tunanetra Meldict, ada lokakarya penulisan Braille, peluncuran ulang situs Voice of Human Rights News Center, dan yang paling "gila" adalah acara nonton film bareng tunanetra!Banyak orang akan mengira acara ini mengada-ada, tidak masuk akal, atau bahkan gila! Tunanetra kok nonton film? Apa yang mau ditonton kalau mata mereka tidak bisa melihat? Pertama-tama acara ini memang bertujuan memperjuangkan persamaan hak bagi kaum tunanetra sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dalam menikmati seni. Bukankah tiap orang juga mempunyai hak sama untuk bisa menikmati dan mengapresiasi berbagai bentuk kesenian? Mereka yang tunanetra pasti memiliki kerinduan menonton film yang sempat mereka tonton sebelum kebutaan menyergap mata. Dan bagi yang mengalami kebutaan sejak lahir pasti juga membutuhkan seni dan hiburan untuk mengasah dan mempertajam kehalusan budi pekerti. Tapi bagaimana mereka bisa "menonton" film? Mendengarkan musik jelas bisa dinikmati tunanetra. Ide ini mungkin "gila", tapi bukan berarti tidak mungkin. Konsep sederhana yang akan dilakukan adalah mengisi adegan-adegan tanpa dialog dengan narasi yang ditulis oleh script writer dan membiarkan adegan-adegan lain muncul apa adanya. Unsur-unsur lain dalam sebuah film, terutama musik dan sound atmosphere lainnya akan menjadi modal utama bagi para tunanetra untuk "menonton" film. Dua film yang terpilih untuk ditonton adalah Ketika karya Dedy Mizwar dan Rindu Kami Padamu karya Garin Nugroho. Irwan Dwi Kustanto, Wakil Direktur Yayasan Mitra Netra, mengatakan bisa menikmati film 80 persen lebih banyak setelah film dimodifikasi dibandingkan film aslinya sebelum dimodifikasi. Irwan yang menjadi tunanetra sejak usia sekitar sembilan tahun menganggap terobosan ini sungguh bermanfaat bagi orang-orang tunanetra. Jadi, seperti kata pepatah, sebenarnya tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini selama kita mau berusaha secara sungguh-sungguh. Semuanya kemudian terpulang pada diri kita masing-masing. Kalau kita memang peduli dan mau berbuat sesuatu untuk kemanusiaan, maka hanya dengan menyimak cerita-cerita kehidupan di sekeliling kita saja pun, kita sudah melakukan satu langkah untuk memihak kemanusiaan Selanjutnya......
Selasa, Maret 04, 2008
Linux bagi yang tunanetra
Linux adalah nama kernel atau inti dari sistem operasi yang dibuat pertama kali oleh Linus Torvalds, September 1991. Aplikasi Linux saat ini sudah mencakup hampir semua program untuk pekerjaan sehari-hari, seperti office, Internet, dan multimedia. Linux sudah sangat terkenal sebagai sistem operasi di jaringan, seperti server web dan email di Internet. Meskipun pada awalnya Linux hanya sebuah kernel, saat ini nama Linux sudah melekat ke dalam sistem operasi yang lengkap. Kalau nama Linux disebut, biasanya langsung dikaitkan dengan program komputer mulai dari shell atau prompt, editor teks, bahasa pemrograman, termasuk di dalamnya desktop atau GUI atau Graphical User Interface yang juga disebut X Window.
Salah satu distro linux adalah OraluxOralux adalah sistem operasi Linux yang dilengkapi beberapa program screen reader (pembaca layar), dan program komputer lainnya dalam modus teks . Aplikasi Oralux yang utama adalah untuk para tunanetra yang ingin menggunakan komputer, belajar sistem operasi Linux, membuat tulisan atau mengedit teks dengan Linux, mengakses Internet, belajar jaringan komputer, dan lain-lain. Oralux mendukung beberapa bahasa, antara lain Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol. Sayangnya, Oralux belum menyediakan screen reader untuk Bahasa Indonesia. Oralux juga mendukung beberapa jenis keyboard, misalnya Jerman, Spanyol, Swiss, Italia, dan Turki. Oralux dapat dijalankan langsung dari CDROM tanpa harus diinstall ke harddisk. Lisensi Oralux sama dengan lisensi Linux, yaitu free software atau lisensi untuk publik yang umum (General Public License disingkat GPL).
Selanjutnya......
Situs Untuk Para Tunanetra
Kesulitan para tuna netra mengoperasikan komputer dan menjelajah situs-situs di internet, sepertinya bakal teratasi. Untuk memudahkan mereka, Yayasan Mitra Netra (YMN), sebuah organisasi indipenden dan nirlaba di bidang pemberdayaan dan pengembangan tuna netra, dan Depkominfo meluncurkan model web Accessibility (WA). Kamis (31/3) lalu, Menkominfo Sofyan Djalil berkemanan meresmikan dibukanya situs tersebut, di Depkomnifo. Model ini tak lagi menggunakan mouse. User (pengguna) akan dipandu komputer berisi software yang telah diberi standar struktur dari World Wide Web (WWW) Consortium . User hanya menunggu perintah dari screen leader (SL) untuk mengetik atau mencari situs yang diinginkan.Menurut salah seorang konselor YMN, "Paling tidak, mereka (tunanetra) mengerti cara menggunakan komputer, mengetik sepuluh jari, dan paham shortcut di screen leader." Situs YMN diharapkan dapat menjadi model, bahan kajian, dan diskusi untuk langkah penyempurnaannya. Usai peresmian, berlangsung seminar dengan pembicara Roy Suryo,Ono W. Purbo, dan Monthian Buntan (tunanetra dari Asia Pasific Development on Disability)
Sumber: mailist
Selanjutnya......
Bersama Menuju Sukses
Oleh : Sujono Sa'Id
Hari pertama proses belajar mengajar di sebuah SMU negeri di Makassar adalah sebuah momen bersejarah bagi Taufik salah seorang tunanetra yang akan mengikuti pendidikan integrasi di sekolah tersebut, sebab ia adalah seorang tunanetra pertama yang di terima oleh sekolah tersebut tentu saja telah sesuai dengan persyaratan yaitu melalui jalur seleksi penerimaan siswa baru dan dinyatakan lulus.
Setelah beberapa hari taufik mengikuti pelajaran, ia tidak pernah memperoleh hambatan sedikitpun dan selalu memperoleh kemudahan sebab ia dikenal sebagai orang yang baik dan cerdas di mata teman-teman serta gurunya meskipun ia mengalami ketunanetraan. Dengan intelegensi yang tinggi serta skil yang matang sebagai modal yang dimiliki oleh Taufik dalam bergaul sehingga ia berhasil mempengaruhi teman-temannya yang dahulu dikendalikan oleh minuman keras,tawuran, dan kenakalan-kenakalan remaja lainnya, kini telah berhasil mengarah ke pergaulan yang di isi dengan tindakan positif. Suatu hari, Taufik sedang mengikuti mata pelajaran computer, Pak Erwin (guru computer) sedang menuliskan materi pelajaran di papan tulis, sehingga taufik harus menunggu bala bantuan dari teman-temannya, baru hari itu taufik tidak memperoleh bala bantuan dari teman-temannya sebab mereka harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh pak erwin sehingga Taufik harus menunggu selesainya mereka. Tetapi, Taufik tidak sakit hati ia tetap menunggu dengan sabar sebab dibalik kejadian yang menimpanya ia yakin ada sesuatu yang tersembunyi. Namun ternyata prinsip yang dipegang oleh taufik itu benar sebab ada salah seorang teman sekelas taufik ternyata telah selesai menuliskan materi yang telah ditulis oleh pak erwin dia adalah Aulia ketika itu aulia melihat taufik sedang duduk dan mempersiapkan kertas, reglet, dan pen untuk menulis auliapun datang dan menawarkan diri dengan berujar” fik… aku Bantu bacain yang ada di papantulis ya! Pasti kamu mau nulis yang di papan tadi” taufik menjawab “ya kalau tidak merepotkan” “saya tidak merasa kerepotan kok, itusi biasaa” sahut aulia menanggapi taufik. Setelah taufik dan Aulia berbincang-bincang, Aulia langsung memulai aksinya sambil memperhatikan gerakgerik taufik dalam menulis dengan lincahnya menggunakan reglet. Beberapa hari setelah pertemuan Taufik dan Aulia di Lab Komputer, merekapun melanjutkan perbincangan mereka di kelas, isi perbincangan mereka adalah seputar keaktifan mereka dalam organisasi ketika mereka masih SMP tempo hari.
Sejak itu, pertemanan antara Taufik dan Aulia semakin langgeng, Aulia selalu memberi tahu taufik setiap kali ada kegiatan extra kurikuler antara lain yang menjadi kegemaran Aulia dan taufik yaitu Meting English, terkadang jika taufik dan Aulia lagi ada waktu, mereka mempergunakannya untuk mempraktekkan percakapan Bahasa ingris, taufikpun tidak malu-malu bercakap dengan aulia meskipun vocabulary yang diketahuinya sangat minim, namun aulia menanggapi sikap taufik dengan membantu mencarinya di dalam kamus yang dimilikinya.
Namun, suatu hari ternyata taufik telah melakukan sebuah tindakan yang menurutnya adalah bukanlah suatu kesalahan ternyata tindakan itu dipandang sebagai kesalahan oleh aulia sebab aulia sedang jalan bareng dengan Umar seorang laki-laki yang merupakan teman sekelas taufik, taufik langsung ngeledekin aulia dengan ucapan”selamat anda telah resmi dengan umar sebagai sepasang kekasih”
Mendengar hal itu Aulia langsung naik fitam dan marah besar kepada taufik, akhirnya hari itu terjadi permusuhan antara aulia dan taufik. Semenjak Aulia dan taufik tidak berteman, taufik sangat merasa bersalah sebab ia ternyata telah melakukan kekhilafan yang sangat luar biasa. Tetapi setelah beberapa bulan peristiwa ini berlangsung, Aulia kembali menyatakan bahwa masalah antara Taufik dan dirinya selesai taufik berjanji pada aulia bahwa ia tidak akan melakukan kesalahan lagi.
Tibalah penerimaan raport hasil belajar selama satu smester, taufik ternyata tidak menyangka jika ia akan masuk dalam kategori sepuluh besar, dan hal yang samapun dialami oleh aulia. Ketika seluruh siswa sudah menerima raport masing-masing merekapun langsung mengecek hasil belajar mereka begitupun dengan taufik ia mengecek hasil belajarnya dengan bantuan dari aulia untuk membacakan nilai-nilai yang ada didalam raport milik taufik dan ternyata taufik berada pada urutan ke 5 dari 50 siswa.
Begitupun dengan Aulia ternyata ketika mengecek hasil belajarnya selama enam bulan ternyata nilai-nilai yang diperolehnya sangat memuaskan dan ternyata ia berada di peringkat pertama. Sejak saat itu, Taufik dan aulia memiliki frekwensi persahabatan yang begitu tinggi, namun meskipun taufik mempunyai teman dekat, ia tetap bergaul dengan teman-teman yang lain ia tidak mau menanamkan sikap sombong sebab ia merasa dirinya adalah manusia yang berkekurangan. Selain mengikuti proses belajar mengajar di sekolah, Taufik juga mengikuti kegiatan extra kurikuler di bidang keagamaan, begitupun dengan aulia, selain mengikuti PBM di sekolah, ia juga mengikuti extrakurikuler matematika dan IPA serta extrakurikuler bahasa ingris dan lain-lain sebagainya.
Akhirnya tibalah masa penaikan kelas, Taufik dan Aulia berpisah kelas sebab mereka mengambil jurusan yang berbeda pula, taufik mengambil jurusan IPS sebab dilihat dari segi fisual tidak kapabel untuk mengambil jurusan yang mempertemukan dirinya dengan Aulia, sementara Aulia sendiri mengambil jurusan IPA.
Setelah keduanya duduk di kelas dua, mereka ternyata terpilih sebagai orang nomor satu di dua organisasi yang berbeda, meskipun kedua organisasi tersebut berada di dalam lingkup sekolah mereka, Taufik terpilih sebagai ketua Kerohanian atau Rohis sedangkan Aulia terpilih sebagai ketua Organisasi Intra sekolah(OSIS). Ketika kedua organisasi ini berada di bawah pimpinan dua sekawan, ternyata keduanya berada pada masa kejayaan, seluruh pengurus kedua organisasi ini sangat menyenangi keduanya begitupun Pembina kedua organisasi ini beserta guru-guru di sekolah tersebut sangat menyenangi keduanya selama mereka memimpin kedua organisasi tersebut.
Suatu hari kedua organisasi ini sedang tidak ada kegiatan, aulia dan taufik lagi ada waktu senggang, taufik tiba-tiba datang ke kelas dua IPA1 yang merupakan pusat kegiatan osis(PKO), kedatangan taufik ke kelas dua IPA1 adalah memanggil aulia untuk ngobrol, ketika mereka sudah sampai di tempat yang telah di persiapkan oleh taufik taufikpun membuka pembicaraan, setelah lama berbasa basi dan bercanda taufikpun menyatakan isi hatinya “sesungguhnya sejak kita bersama di kelas satu engkau telah begitu banyak membantu aku aku tak tahu harus membalas dengan apa?” aulia menjawab “biarlah Allah yang akan membalas perbuatan aku sama kamu fik” taufik kembali melanjutkan pembicaraannya “tapi aku berusaha ingin membalasnya” ujar taufik “pake apaya?” Tanya aulia taufik menjawab “ aulia sesungguhnya aku mencintaimu”.
Tetapi setelah taufik menyatakan cintanya, ia tidak langsung memberi aulia kesempatan untuk bicara tapi ia melanjutkannya dengan pertanyaan “maukah kalau aku membalas perbuatanmu dengan cintaku?” aulia menanggapi taufik seraya berujar” nggak papa aku terima kalau itu lu punya mau akan kujadikan cintaku padamu sebagai ladang amal untukku yaitu menolong orang-orang seperti kamu”. Sejak itulah cinta taufik dan aulia mulai bersemi, Semenjak Taufik dan aulia menjalin hubungan asmara, taufik ternyata tidak terlalu mengalami kesulitan jika ia memperoleh pekerjaan rumah, dan ketika mengikuti ujian blok sebab ia selalu didampingi oleh Aulia.
Hari berganti bulan berlalu tahun sili berganti waktu terus berjalan, tak terasa setahun sudah usia hubungan asmara antara taufik dan aulia, kini mereka sudah duduk di kelas tiga, setahun lagi mereka akan meninggalkan sekolah yang merupakan tempat mereka menuntut ilmu dan memperoleh banyak hal. Periode kepemimpinan taufik di organisasi kerohanian telah usai, begitupun dengan aulia, iapun telah selesai menunaikan amanah yang telah diletakkan di pundaknya setahun lalu oleh seluruh siswa, sehingga merekapun mempersiapkan diri untuk bertaruh di arena ujian nasional. Meskipun masih lama, tapi aulia dan taufik sudah melakukan berbagai persiapan.
Akhirnya, tibalah pada suatu hari, dimana hari itu adalah hari penentuan lulus tidaknya para pelajar SMU di seluruh indonesia setelah mengikuti Ujian akhir Nasional dan Ujian akhir Sekolah, Taufik datang ke sekolah dengan penuh tanda Tanya, setibanya di sekolah, Taufik langsung menuju ke depan majallah dinding yang digunakan untuk mengecek informasi tentang keseharian di sekolah termasuk penentuan kelulusan.
Dengan bantuan teman-temannya, taufik langsung mengecek informasi tentang lulus tidaknya ia, setelah temannya mengecek dengan teliti nama-nama yang ada di papan pengumuman, ternyata ia langsung mendapatkan ucapan selamat setelah temannya melihat nama taufik tertera di papan pengumuman tersebut. Tak lama kemudian auliapun datang taufik kembali meminta tolong kepada aulia untuk mengecek kebenaran namanya terpampang di papan pengumuman Aulia… tolongindong kamu cek nama aku di papan pengumuman tadi soalnya aku kurang percaya ujar taufik memohon.
Tanpa embel-embel, Auliapun langsung mengecek kebenaran tentang termuatnya nama taufik di papan pengumuman sebagai salah satu dari sekian banyak orang yang tammat dengan berhasil membawa prestasi yang gemilang, setelah pengecekan ulang dilakukan oleh Aulia, ia langsung berujar “berterima kasihla kepada Allah” Taufik mendengar seruan aulia langsung merespon dengan berujar apa?... saya lulus? Aulia menjawab “ya kamu lulus fik”. Setelah Aulia membantu Taufik melakukan pengecekan ulang terhadap nama taufik dalam pengumuman kelulusan iapun langsung mengecek namanya di papan pengumuman dan ternyata iapun juga dinyatakan lulus.
Setelah mereka mengetahui informasi kelulusan masing-masing, Auliapun mengucapkan kata-kata perpisahan “ Fik… hari ini adalah hari dimana kita akan berpisah tapi kamu jangan sedih ya! Fikirkanlah masa depan kamu kalau kamu emang cinta sama aku, bisa saja tuhan mempunyai rencana lain memilihkanmu seorang guide yang sempurna dari segi fisual, lebih cantik dari aku dan masih banyak lagi fik… kamu harus tahu kalau cinta tidak harus memiliki” taufik menanggapi “iya deh kalau kamu emang jodoh aku pastideh kita ketemu di lain hari dan bersama sampai tua nanti”.
Semenjak Taufik meninggalkan sekolah tersebut, ia sudah tidak pernah lagi mendengar informasi tentang keberadaan Aulia. Sudah dua minggu pasca penentuan kelulusan siswa siswi SMU di seluruh Indonesia, Taufikpun meneruskan langkahnya untuk meraih cita-cita yang sudah tiga tahun yang lalu ia idam-idamkan.
Taufikpun mendatangi sebuah universitas negeri dengan didampingi oleh temannya, ia langsung mengambil formulir pendaftaran maha siswa baru. Sesuai dengan keinginannya taufik ingin mengambil jurusan Sosiologi di universitas tersebut. Tibalah pada saat-saat yang menegangkan dimana taufik harus menghadapi sebuah perhelatan yang menegangkan yaitu seleksi penerimaan mahasiswa baru(SPMB).
Setelah beberapa lama menunggu hasil ujian SPMB, taufikpun akhirnya memperoleh informasi tentang hasil ujian tempo hari dan dengan izin Allah, do’a kedua orang tua, serta dengan usaha dan kesungguhannya iapun dinyatakan lulus. Begitu ia mendengar berita tentang kelulusan dirinya, Taufik langsung meluncur ke kampus untuk melakukan pendaftaran ulang, kemudian mendatangi ibunya di kampung iapun terlihat dengan ekspresi yang sangat membahagiakan hati orang tuanya.
Orang tua taufik pun menyambut kedatangan taufik dengan penuh kebahagiaan, dengan berkata” ada apa fik? kok kamu datang kemari padahal kamukan sedang ngurusin diri kamu untuk masuk kuliah” Tanya ibu taufik “gini mah… aku datang buat ngasi tau mama kalau aku lulus di salah satu universitas di Makassar” jawab Taufik. Taufik sangat bersyukur pada Allah taufik bisa sekolah, sampai kuliah meskipun taufik mengalami ketunanetraan tambah taufik “iyanak kamu harus banyak bersyukur” ujar ibu taufik.
Setelah seminggu Taufik melepas kerinduan dengan kedua orang tuanya beserta kawan lama yang sering membantunya di kampung, Taufikpun kembali ke Makassar untuk mengikuti kuliah perdana, sejak Taufik masih sekolah, ia sudah sering aktiv ber organisasi, tetapi bukan berarti dengan keaktivan taufik di berbagai organisasi ia tidak bisa memperhatikan pelajarannya. Sejak SMP, Taufik sudah aktif di sebuah organisasi ketunanetraan di Sulawesi Selatan yaitu Persatuan Tunanetra Indonesia(PERTUNI).
Dengan modal yang ia miliki selama menjadi pengurus pertuni, ia juga aktif di organisasi yang mengurusi remaja islam yaitu Ikatan remaja Muhammadiah(IRM), semenjak Taufik aktiv di organisasi otonom muhammadiah inilah, ia semakin berkembang sangat pesat, sebab selain mengetahui bagaimana mengelola sebuah organisasi, ia juga tahu bagaimana kita ber islam dengan baik.
Selain ia aktiv mengikuti kuliah regular, sebagai seorang mahasiswa Taufik juga bergabung dalam organisasi kampus yaitu Himpunan Mahasiswa dan jurusan(HMJ), dan juga bergabung dalam struktur kepengurusan Forum proteksi anak dan remaja(FPAR) sebuah organisasi social yang menangani masalah perlindungan anak dan remaja. Dengan wawasan tentang keorganisasian yang ia miliki sejak masih berstatus pelajar, ia ternyata mampu membantu teman-temannya menjalankan roda organisasi baik dilingkup maha siswa maupun dilingkup social kemasyarakatan. Seolah-olah tanpa kehadiran Taufik, HMJ dan FPAR berada dalam ketidak berdayaan. Dalam struktur kepengurusan HMJ ia menjabat sebagai ketua bidang kegiatan maha siswa, sedangkan dalam struktur kepengurusan FPAR ia memperoleh pos di devisi mentoring dan diklat. Selain melanjutkan studi di perguruan tinggi dan aktiv berorganisasi, ia juga aktiv menulis di berbagai media dan beberapa media yang di kelola oleh penyandang cacat antara lain Bulletin sipakatau dan salah satu website karya tunanetra yang ada di Jakarta.
Untuk mengisi kegiatan sehari-harinya dengan menulis berbagai artikel yang akan ia muat di berbagai media, Taufik hanya menggunakan bantuan satu yunit computer dengan sovtware yang dikenal dengan nama Jaws yaitu sebuah program yang aksesibel bagi kaum tunanetra dengan bantuan suara, dengan media inilah taufik bisa menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang kemudian ia kirim melalui email Ke media yang memuat tulisannya.
Dengan keaktivannya dalam struktur kepengurusan FPAR, dan keaktivannya menulis di berbagai media, serta keaktivannya memberikan materi di berbagai training dan seminar, taufik mampu untuk memperoleh biaya tambahan yang akan ia pergunakan untuk membayar kuliah. Akhirnya setelah tiga tahun menjalani study di perguruan tinggi, Taufik ternyata telah menyelesaikan seluruh matakuliahnya dengan baik dan iapun menjalani sebuah proses akhir sebagai seorang maha siswa yang akan menyelesaikan kuliah yaitu mengadakan penelitian, menyusun skripsi, dan sebuah peristiwa yang sangat menantang yaitu ujian meja sebuah peristiwa dimana ia harus mempertahankan skripsinya di hadapan penguji.
Tibalah saatnya taufik diperhadapkan dengan peristiwa yang mengerikan itu, suatu pagi tepatnya pada hari ha pelaksanaan ujian meja, taufik berangkat ke kampus dengan beribu Tanya, tetapi ia yakin bahwa dengan pertolongan Allah ia akan selamat dan akan mendapatkan nilai yang meskipun tidak menunjukkan indeks prestasi yang tinggi tetapi paling tidak sudah memuaskan hati Taufik.
Ujian mejapun berlangsung, taufik sudah berada dalam ruangan yang merupakan arena berlangsungnya ujian meja, dan ternyata Taufik diperhadapkan dengan sepuluh orang penguji dan semuanya menurut Taufik kelihatan menyeramkan baik dari segi penampilan, dan gaya bicara sehingga saat itu tangan Taufik terasa dingin beberapa saat sebelum ujian meja berlangsung. Tetapi ketika Taufik sudah menghadapi ujian meja, ia merasakan suatu keanehan dan ternyata keanehan tersebut adalah sebuah keajaiban. Secara umum, ujian meja bagi mahasiswa adalah sebuah peristiwa yang membuat mereka ketakutan sebab dalam ujian meja ternyata tak ubahnya dengan skrayning yang dilakukan oleh organisasi kader saat mengadakan latihan dasar kepemimpinan, tetapi entah mengapa ketika taufik dibantai oleh sepulu orang team penguji dengan pertanyaan yang tingkatannya amat sulit, menjebak dan menggunakan gaya bertanya yang menakutkan, ia ternyata merasa semua itu hanya ekting yang dilakukan oleh mereka dan taufik menyikapinya dengan tenang, dan dengan pertolongan ilahi ia berhasil menjawab pertanyaan dari team penguji dengan baik dan benar sehingga ia dinyatakan lulus.
Setelah Taufik mengikuti ujian meja dan mengetahui hasil akhir dari ujian meja yang ia lalui, iapun kembali ke rumah kosnya. Setibanya dirumah, taufik langsung shalat dhuhur, makan siang, dan istirahat untuk kembali memulihkan staminanya yang telah terkuras, ketika taufik baru saja membaringkan tubuhnya di sebuah tikar yang diatasnya sudah ada bantal kepala yang ia persiapkan, tiba-tiba HP nya berdering sepertinya ini nomor baru karena yang bunyi adalah deringan umum ujar Taufik dalam hati.
Mendengar HP nya berdering, ia langsung menjawab telphon yang masuk assalamu alaikum ini dengan siapaya? Tanya taufik penelphon menjawab saya ridwar tetangga kamu dikampung ada apaya? Taufik kembali bertanya ridwar gini fik… ibu kamu ya ibu aku kenapa? Taufik kembali bertanya dia lagi dalam kondisi yang amat kritis dikampung kalau bisa kamu pulangya! Ujar ridwar insya Allah jawab taufik. Keesokan harinya, Taufik pun pulang ke kampung untuk menjenguk ibunya dengan menumpang mobil feri tujuan dari Makassar ke Kabupaten selayar, dari Makassar ia berangkat sekitar pukul 8.00 dan menempuh perjalanan sekitar tigabelas jam sebab tempat tinggal Taufik berjarak kurang lebih empat puluh kilo meter dari ibukota kabupaten selayar. Sekitar pukul 19.35, Taufik sudah berada di sebuah desa yang berjarak sepuluh kilo meter dari kota dan tigapuluh meter dari desa kediaman orang tuanya saat itu ibunya sudah berada pada detik-detik terakhir.
Sekitar pukul 20.00, taufik sudah hamper tiba di desa kediaman orang tuanya, ia tinggal melewati tiga kampung untuk sampai ke rumah kediaman orangtuanya, tiba-tiba HP Taufik berdering salamualaikum ini dengan siapa ya? taufik kembali menjawab telphon yang sudah masuk waalaikum salam ini dengan Yuni sepupu kamu fik ya… yuni ada apa? Sepertinya yuni menyembunyikan sesuatu fik… kamu ada dimana? Tanya yuni aku udah hamper sampai jawab taufik emang ada apaya? Taufik membalikkan pertanyaan kepada Yuni nggak ada apa-apakok yang penting kamu udah hampir sampai.
Sekitar pukul 21.00, sebuah mobil feri berhenti di depan sebuah gereja yang bersebelahan dengan rumah taufik, masyarakatpun satu persatu datang menghampiri mobil feri tersebut, Yuni salah seorang sepupu Taufik langsung menuntun taufik turun dari mobil feri yang ia tumpangi, ketika taufik sudah berada di pekarangan rumahnya taufik mendapati banyak warga yang berkumpul, menyaksikan hal itu taufik bertanya yun… emang ibu aku kenapa ginifik ibu kamu tadi sekitar pukul 18.30 telah dipanggil oleh Allah makanya aku sekitar pukul 20.00 aku nelpon kamu karena aku hanya mau tahu kalau kamu betul-betul mau ke sini.
Taufikpun meneruskan langkahnya naik ke atas rumah panggung yang merupakan rumah duka, sesampainya kedalam ruang tamu rumahnya iapun mendengarkan lantunan ayat-ayat suci alquran, mendengarkan hal tersebut Taufik spontan menitikkan airmata, tetapi yuni sepupunya berusaha untuk menenangkan Taufik sabarya fik! Semua manusia akan menghadapi apa yang dihadapi oleh ibu kamu, sekarang do’ain aja mudah-mudahan ia mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah, tapi kata taufik tapi kenapa? Balas yuni bertanya aku belum sempat membalas jasa-jasa beliau semasa hidupnya.
Setelah beberapa saat Taufik menengok jasat ibunya yang sudah terbujurkaku, Yuni mempersilahkan Taufik untuk istirahat fik kamu istirahat ajaya! Soalnya kamu lagi kecapean pinta yuni iyadeh sahut taufik menanggapi, akhirnya taufikpun menyempatkan diri untuk ber istirahat di kamar yang telah di sediakan. Setelah Taufik beristirahat selama beberapa jam iapun kembali ber baur dengan para pelayat yang datang kerumahnya malam itu sambil Taufik juga turut membantu masyarakat sekitar untuk mengurusi pemakaman ibunya esok hari. Hati taufik sebenarnya malam itu sangat sedih, tapi ia tidak mau jika kesedihan itu nampak dilihat oleh orang banyak.
Keesokan harinya, sekitar pukul 13.00, seluruh warga sekitar mengantarkan jenazah ibu Taufik menuju peristirahatan yang terakhir, tapi sebelum jenazah beliau di makamkan, warga sekitar bersama-sama memanjatkan doa agar beliau memperoleh tempat yang layak di sisi Allah dalam acara shalat jenazah di sebuah masjid yang di ikuti oleh seluruh keluarga almarhumah dan seluruh warga sekitar. Setelah shalat jenazah, rombonganpun melanjutkan perjalanan menuju lokasi pemakaman yang merupakan tempat peristirahatan terakhir, Taufik hanya bisa mengirimkan do’a untuk beliau.
Setelah tiga hari melewati masa berkabung pasca pemakaman ibunya, Taufikpun kembali ke makassar untuk mengurusi persiapan dalam rangka menjalani prosesi wisuda meskipun ia masih diselimuti oleh kesedihan yang masih dalam. Setelah seminggu pasca ujian meja, taufikpun menjalani prosesi wisuda di sebuah gedung mewa di areal kampus dimana taufik menjalani perkuliahan, ketika wisuda ia hanya didampingi oleh ayahnya.
Akhirnya taufik telah berhasil meraih sebuah cita-cita dengan melalui berbagai tantangan yang seandainya tantangan tersebut dihadapi oleh orang-orang yang jiwanya tidak kuat, maka akan menghadapi kegagalan dalam hidupnya. Suatu hari, Taufik selaku anggota Devisi mentoring dan diklat memperoleh mandate dari ketua umum Forum proteksi anak dan remaja untuk menjadi ketua team fasilitator atau dikenal dengan istilah master of training yang bertugas untuk menghandle kegiatan latihan dasar kepemimpinan yang akan diselenggarakan oleh organisasi yang merupakan perpanjangan tangan dari yunisave salah satu organisasi PBB yang menangani masalah anak yaitu dewan anak makassar (DAM), saat itu Taufik terkejut sebab menurutnya hal ini sangat berat.
Biasanya, taufik hanya mendapat mandate untuk menjadi pemateri atau paling tinggi sebagai fasilitator, sehingga ia sempat menolak mandate tersebut dengan berbagai argument yang dikeluarkan tetapi ketua umum Forum proteksi anak dan remaja tidak menerima alasan taufik, ia hanya mengatakan bahwa fik kalau toh kamu gagal sebagai master dalam memanage training ini dan nantinya kita diminta untuk mengirimkan instruktur serta master, kamu pasti memperoleh kepercayaan yang kedua kalinya.
Akhirnya keesokan harinya sekitar pukul 8.00 pagi, telphon di secretariat Forum proteksi anak dan remaja berdering dan kebetulan taufik cepat datang ke secretariat assalamualaikum disini forum proteksi anak dan remaja ada yang bisa kami Bantu? Ya jawab penelphon apakah saya bisa bicara dengan kak taufik? Ya saya sendiri ini dari siapa? Saya ketua Dewan anak makassar jawab penelphon.
Penelpon langsung mengutarakan maksud dan tujuannya menghubungi secretariat FPAR, begini saya minta kakak datang ke secretariat untuk mengadakan rapat teknis antara master dan semua teman-teman yang tergabung dalam team fasilitator hari ini jam sebelas siang sebentar insya allah sahut taufik.
Akhirnya tepat pukul sebelas, Taufik tiba di Sekretariat Dewan anak Makassar ditemani oleh tongkat putih yang setia menemaninya selama ia menjadi seorang tunanetra. Aulia selaku ketua dewan anak makassar baru tahu kalau Taufik yang menjadi Master oftrayning adalah seorang tunanetra yang telah menjalin hubungan asmara dengan dirinya. Rapat sudah dimulai, ketika rapat dibuka oleh ketua dewan anak makassar, Taufik seperti mendengar suara yang mirip dengan pacarnya, sehingga menyaksikan ini hati Taufik bertanya betulkah dia adalah aulia yang pernah menjalin hubungan asmara denganku atau ia hanya mempunyai kemiripan dengan suara Aulia? .
Akhirnya agenda rapat yang pertamapun dimulai, agenda pertama adalah perkenalan antara panitia dan Fasilitator yang pertama kali memperkenalkan dirinya adalah ketua Dewan anak makassar, ketika ketua dewan anak makassar memperkenalkan dirinya iapun tahu kalau ketua dewan anak makassar yang memimpin rapat adalah Aulia yang merupakan mustika kesuksesannya selama tiga tahun ketika masih SMU dahulu. Setelah rapat usai, aulia memberikan isyarat kepada Notulen rapat yang mendampingi Taufik agar Taufik dibawah kesebuah ruangan untuk menemui dirinya di ruangan tersebut, notulen yang mendampingi Taufikpun menuruti isyarat dari aulia.Setibanya diruangan yang telah ditunjukkan oleh aulia, Taufikpun dipersilahkan duduk oleh sang notulen rapat yang mendampinginya. Ketika Taufik telah duduk di sebuah kursi yang berhadapan dengan meja kerja Aulia sebagai ketua Dewan anak Makassar, Auliapun menyapa Taufik kamu masih kenalnggak ama aku? Tanya Aulia taufikpun menjawab yaiyala dulukan kamu mustika kesuksesan aku waktu SMU.
Ketika Taufik bertemu kembali dengan Aulia ia sempat meneteskan airmata di hadapan Aulia, menyaksikan haltersebut Aulia secara spontan bertanya fik… kamu kenapa? Aku terharu ketika aku ketemu makamu lagi hari ini setelah tigatahun kita dipisahkan oleh waktu dan tuntutan untuk menata masa depan Taufik menjawab.Aulia pun menenangkan Taufik nggak usah sedih, kan kita udah bisa ketemuan lagi ujar Aulia, Taufik seraya berujar ternyata emang betul yang aku ucapin waktu kita udah tammat dari SMU dulu kalau kita jodohan pasti kamu nggak ninggalin aku. Kita bertemu ditempat ini atas kehendak Allah tambah taufik.
Setelah keduanya melepaskan kerinduan masing-masing yang sudah tiga tahun terpendam, aulia mengalihkan obrolan dengan menanyakan fik apa kamu udahnyelesai in kuliah kamu? Ya aku baru saja menjalani wisuda sebulan lalu jawab Taufik lalu kamu taufik membalikkan pertanyaan kepada Aulia? Iya aku baru saja menjalani prosesi wisuda tiga bulan yang lalu aulia menjawab. Taufik kembali bertanya kepada aulia kamu ngambil jurusan apa? Aku ngambil jurusanGizi di salah satu universitas lalufik kamu ngambil jurusan apa? Aku ngambil jurusan Sosiologi untuk memperdalam pengetahuan social yang saya tekuni sejak SMU dulu karena ilmu social adalah ilmu faforitku.
Sejak peristiwa pertemuan kembali antara Taufik dan Aulia, hubungan asmara mereka kembali bersemi seperti waktu mereka masih sama-sama SMU dulu, setelah hamper satu setengah jam obrolan antara Taufik dan Aulia berlangsung taufikpun akhirnya minta permisi pada Aulia setelah Taufik minta pamit kepada aulia auliapun meminta nomor HP taufik untuk kelancaran komunikasi mereka setelah aulia mengambil nomor handphon taufik merekapun menyempatkan diri untuk melakukan sebuah adegan romantis diruangan kerja aulia, dan setelah adegan romantis selesai Taufikpun langsung pulang ke rumah kosnya dengan penuh kebahagiaan.Setibanya dirumah kos, Taufik langsung mendapatkan tertawaan dari temankos yang selalu membantu dirinya menyaksikan hal itu taufik spontan bertanya kamu kok ngetawain akusi adaapaya? Gini fik di pipikamu kok ada warna merah kaya gambar bibir taufik akhirnya baru menyadari kalau lipstick aulia ternyata lengket di pipi Taufik ketika mereka lagi berciuman. Setelah empat hari pasca pertemuan mereka, tepatnya pada hari sabtu sore HP Taufik kembali berdering tanpa fakir panjang taufik langsung menjawab assalamualaikum taufik memulai pembicaraan walaikum salam jawab penelpon ini siapaya? Tanya taufik aku aulia jawab penelpon iapun mengutarakan maksudnya gini fik nanti malam kita ketemu di sebuah restoran itung-itung ngisi malam minggu.
Setelah taufik menerima Telphon dari aulia, sepertinya ia lagi dalam suasana hati yang berbunga-bunga, tepat pukul 19.00 Auolia tiba dirumah kos yang merupakan tempat tinggal taufik dari sanalah mereka berangkat ke sebuah restaurant yang terkenal yaitu Es teller tujuh-tujuh, setelah mereka makan malam Auliapun mengajak Taufik ke sebuah toko buku untuk membeli buku buat Taufik setibanya disana auliapun melirik satu-satu buku yang terletak diatas sebuah rak sambil menyebutkan judul demi judul didalamnya.
Dari sekian banyak judul buku yang dibaca oleh Aulia, ternyata Taufik tertarik pada sebuah buku yang berjudul Kwantum Ikhlas. Jadi kalau kamu habis beli buku baru siapa yang bacain? Tanya aulia kalau kamu mau tidak masalah maksudnya adasih teman kos aku yang selalu membacakan buku buat aku setiap sore hari kalau aku mgum Pul ama mereka. Akhirnya, sejak tersambungnya kembali sebuah jalinan asmara yang sempat terputus selama tiga tahun antara taufik dan Auolia, mereka sering mengisi pertemuan mereka di sebuah perpustakaan wilayah yang sering dikunjungi oleh banyak orang.
Setelah seminggu peristiwa pertemuan kembali antara Taufik dan Aulia, ternyata Aulia mempunyai satu permintaan Fik… gimana kalau kamu temanin aku ke sekolah luar biasa tempat dimana kamu bersekolah ketika SMP dulu yang juga seatap dengan organisasi ketunanetraan yang menjadi wadah perjuangan kamu ama teman-teman tunanetra lain! Pinta Aulia emangnya disana kamu mau ngapain? Tanya Taufik.
Aulia menjawab, ginifik katanya menurut cerita kamu di sana mereka juga membutuhkan orang-orang yang memiliki kesempurnaan dari segi fisual untuk membantu pergerakan kalian sebagai seorang tunanetra yang sudah lama dibelenggu oleh diskriminasi dan marginalisasi, siapa tahu aku bisa menjadi salah satu dari mereka yang sudah ada di sana untuk menjadi seorang personil tambahan itung-itung nambah pengalaman berorganisasi, dan siapa tahu ada hal baru yang aku dapatin disana.
Akhirnya seminggu setelah mereka mengadakan acara makan malam, tepatnya hari sabtu sore mereka kebetulan lagi bebas tugas, merekapun berangkat dari secretariat Dewan anak makassar menuju secretariat DPD Pertuni sulawesi selatan, setibanya mereka disana auliapun langsung menyaksikan aktifitas yang dilakukan oleh teman-teman yang tergabung dalam struktur kepengurusan Persatuan TunanetraIndonesia Sulawesi selatan dan binaan Yapti yang sedang menjalani pendidikan integrasi diberbagai SMU.
Kegiatan yang Aulia saksikan antaralain seorang binaan yapti yang sudah ber integrasi disebuah SMU negeri sedang mengerjakan tugas sekolah dalam sebuah Lembaran kerja siswa(LKS) dengan bantuan seorang mitra bakti, seorang binaan yapti yang juga sedang mengikuti pendidikan integrasi di sebuah SMU swasta sedang mendengarkan kaset pelajaran yang merupakan rekaman buku paket yang ia beli dari sekolah, dan seorang pengurus persatuan tunanetra Indonesia yang sedang mengerjakan administrasi organisasi dengan menggunakan satu unit computer dengan bantuan program jaws. Menyaksikan hal itu, Aulia kembali teringat masa-masa SMU nya dengan taufik enam tahun silang, dan seketika iapun neneteskan airmata melihat teman-teman tunanetra melakukan aktifitasnya secara mandiri meskipun kadang-kadang membutuhkan bantuan dari mitrabakti dalam kondisi dan situasi yang sudah sangat mendesak.Setelah menyaksikan kegiatan teman-teman tunanetra di secretariat Persatuan Tunanetra Indonesia, Auliapun melakukan bina akrab dengan seluruh pengurus pertuni yang kebetulan hadir ditempat tersebut yakni Hamzah yang kebetulan menjabat sebagai ketua DPD Pertuni Sulawesi selatan, Fandi dawenan, M. arifin, dan masih banyak lagi.
Setelah Aulia dan seluruh pengurus pertuni melakukan perkenalan, merekapun satu persatu mengajukan pertanyaan kepada Aulia yang diselingi dengan candatawa yang mewarnai hidupnya suasana kekeluargaan antara Aulia dan seluruh pengurus pertuni yang hadir saat itu. Disamping mereka ngobrol dengan Aulia, merekapun sempat meminta Aulia membacakan buku untuk mereka, dengan tidak malu-malu auliapun memenuhi permintaan mereka untuk dibacakan sebuah buku yang merupakan sumber ilmu dan media perluasan cakrawala berfikir bagi mereka yang selama ini masi sempit. Setelah sore menjelang senja, Aulia dan Taufik langsung beranjak dari Sekretariat pertuni menuju rumah masing-masing. Auliapun pulang dengan membawa kebahagiaan sebab ia telah bergaul dengan seluruh tunanetra yang merupakan rekan seperjuangan Taufik.
Dalam perjalanan, Aulia sempat ngobrol dengan taufik tentang apa yang ia peroleh ketika ia datang ke secretariat pertuni, disana ia merasa memperoleh terapi sebab ia berangkat dari rumah dalam keadaan stress. Namun sesampainya di secretariat pertuni, ia merasa semua beban yang iapikul sudah terangkat sehingga ia ketagihan untuk sering datang. Aulia sempat meneteskan airmata ketika sampai disana sebagai seorang perempuan tentu memiliki rasa kasihan dan rasa sedih yang begitu dalam.
Dijalan, Aulia juga sempat ngomong sama taufik kalau ia akan sering datang ke secretariat pertuni dan ia juga akan bergabung menjadi salah seorang warga Barisan mitra pertuni salah satu organisasi mitra yang dibawahi oleh pertuni Sulawesi selatan. Aulia sangat tertarik untuk bergabung dalam organisasi tersebut, sebab ia ingin menolong manusia yang diuji oleh Allah dengan diambilnya penglihatan mereka.
Aulia tidak menyangka, kalau ia memiliki hati yang tulus untuk terjun dalam dunia social yang menangani masalah ketunanetraan, saya mungkin telah dipilih oleh Allah untuk menolong orang-orang yang kurang sempurna dari segi fisual dan saya sudah merasakan keadilan tuhan, sebab manusia seperti saya telah diciptakan dalam keadaan sempurna dari segi fisual untuk menolong manusia yang kurang dari segi fisual ujar Aulia ketika ia dalam perjalanan pulang bersama Taufik menuju rumah masing-masing.
Setelah dua minggu pasca kedatangan Aulia ke secretariat pertuni dan menyatakan kesediaannya menjadi warga barisan mitra pertuni, tepat pada hari sabtu sore telphon dirumahnya berdering iapun langsung menjawab asalamualaikum ini dengan siapa? Tanya aulia ketika menjawab telphon saya hamzah ketua pertuni yang kebetulan temannya Taufik oh… kak hamzah ada apakak ada yang bisa saya Bantu?.
Hamzahpun mengutarakan maksudnya menelephon Aulia, begini besok kamu kalau ada waktu datangya! Soalnya di sini bamper bakal melakukan restrukturisasi pengurus untuk periode ini, dan kamu mendapat jabatan sebagai anggota devisi reader, devisi reader tugasnya apasihkak? Reader bertugas untuk membacakan buku buat teman-teman tunanetra baik dalam bentuk kaset maupun dibacakan langsung oh… gituya sahut Aulia sore itu iyadehkak insya allah saya datang besok meskipun ngak bareng ama Taufik Aulia menyanggupi emangnya kenapa? Nanti taufik selingkuh, nggak soalnya aku udah tahukok lagipula aku ketagihan untuk sering mampir ke pertuni soalnya disana asyik, aku rasa-rasanya kayak orang yang kena terapi pencegah setres.
Keesokan harinya, tepat pukul 9.23, sebuah mobil mewah terparkir di halaman Yapti, semua mitra bakti yang merupakan pengurus Bamper yang mau ngadain rapat menoleh kea rah kendaraan tersebut terlihatlah sosok aulia yang berpenampilan menarik turun dari kendaraannya dan langsung masuk ke secretariat pertuni untuk mengikuti rapat. Ketika peserta rapat membahas struktur kepengurusan, Aulia sempat bertanya atas dasar apa saya di berijabatan sebagai anggota devisi reader? Salah seorang tunanetra yang merupakan pengurus pertuni menjawab kamu secaratidak langsung mengikuti tes membaca dan ternyata kamu lulus kapan saya ikut tes reading? Tanya aulia waktu kamu datang jawab Hamzah ya sudahla terima saja kamukan seorang organisatoris tak ada kata tidak lagi pula kamu terpilih karena ada kemampuan kamu yang terlihat selamat ya!.
Setelah tigabulan Aulia bergabung dalam struktur kepengurusan Bamperxii, suatu hari ia sedang membuka sebuah situs internet yang merupakan situs informasi bagi penyandangcacat dan semua mitra baktinya dan secara kebetulan ia menemukan informasi tentang Helenkeller Internasional(HKI) sebuah organisasi yang menangani kaum tunanetra dan juga mengalami cacat lain misalnya tunanetra yang juga mengalami tunagrahita yang disebut dengan cacat ganda yang secara kebetulan sedang melakukan rekruitmen. Mendengar hal itu, hati Aulia kembali tergugah untuk bergabung.Setelah Aulia memperoleh informasi tersebut, ia langsung melakukan musyawara dengan kedua orang tuanya, dan ternyata merekapun menyetujui keinginan aulia untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap tunanetra. Dan berangkat dari kepeduliannya terhadap kaum tunanetra, ia akan memiliki kepedulian terhadap penyandangcacat lain yang tergabung dalam sebuah organisasi yaitu Persatuan penyandangcacat indonesia.
Setelah keinginan Aulia memperoleh restu dari kedua orangtuanya, Auliapun melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan untuk kepentingan rekruitmen dalam organisasi tersebut setelah semuanya lengkap iapun mengikuti beberapa tahap ujian antara lain tes wawancara dalam bahasa ingris dan tes tertulis dan Alhamdulillah keinginannya tercapai iapun lulus tes dan resmi menjadi pengurus dalam organisasi tersebut Aulia mengambil pelajaran yang sangat berharga dari kelulusannya sebab ia sadar kalau ternyata ia adalah manusia pilihan yang memiliki kemauan untuk mengabdikan dirinya dalam berbagai organisasi kecacatan buktinya, seandainya bukan allah yang memilih dia untuk menjadi salah satu anggota dalam organisasi tersebut maka ia tentu tidak akan lulus dalam proses rekruitmen dalam organisasi tersebut.
Setelah enambulan pertemuan kembali antara Aulia denganTaufik pasca tiga tahun berpisa, taufikpun datang bersama ayahnya kerumah Aulia dan ternyata dengan izin Allah lamaran taufik untuk menjadi suami Aulia diterima dan taklama setelah lamaran tersebut diterima Taufik dan Auliapun melangsungkan akatnikah yang dikemas dengan acara sederhana hanya dihadiri oleh ayah taufik dari pihak laki-laki serta sepupu-sepupu taufik begitupun dengan Aulia juga hanya disaksikan oleh ayahnya yang bertindak sebagai wali dan juga dihadiri oleh keluarga dekatnya.
Setelah tigabulan usia pernikahan antara Taufik dan Aulia, auliapun mengandung. Taufik mengetahui istrinya mengandung ketika Aulia menangis tengahmalam minta makanan kesukaannya pada saat Taufik bangun melaksanakan shalat tahajjut. Karena Taufik tidak tega melihat aulia terus-terusan menangis, Taufik membangunkan pembantunya untuk membuat makanan buat Aulia yang sedang mengidam.
Setelah setahun usia pernikahan antara Taufik dan Aulia, Auliapun melahirkan seorang bayi perempuan yang kemudian diberi nama Mustika Aulia Taufik, nama ini adalah pemberian dari ayahnya sebab ayahnya berharap ketika anak mereka sudah besar juga bisa menjadi mustika bagi kedua orang tuanya. Setelah dua hari kelahiran bayi mereka, Taufik mengabari ayahnya kalau Aulia istrinya sudah melahirkan, menanggapi kabar tentang kelahiran cucunya yang pertama ayah taufik sangat gembira dan langsung menuju ke makassar untuk menemui cucunya. Setelah seminggu di makassar, ayah taufik jatuh sakit dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya disisi sang menantu tercintanya yaitu Aulia istri taufik. Sebuah kesyukuran bagi Taufik sebab ia ternyata memperoleh teman yang selalu menemani Taufik sampai bersama menuju sukses.
Selanjutnya......
Kata Mereka
Ketua DPD PERTUNI SULSEL
Hamzah M.Yamin
Dengan adanya website ini, memberikan warna tersendiri mengenai penyandang cacat, terkhusus tunanetra, media website menjadi salah satu bentuk sosialisasi yang sangat bagus dengan jangkauan internasional,sehingga upaya mempublikasikan sahabat tunanetra dapat terjangkau secara menyeluruh. Aksi yang dilakukan BAMPER XII sebagai organisasi volunter / mitra PERTUNI sangat membantu kinerja DPD PERTUNI SULSEL dan penyandang tunanetra khususnya, teruslah memberikan satu kebaikan kepada mereka yang membutuhkan |